Soal Koalisi Demokrat-Nasdem-PKS, Begini Kata AHY
- VIVA/ Riyan Rizki Roshali
BANDUNG – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan partai yang dia pimpin tengah membangun komunikasi intensif dengan dua partai, yaitu Partai Nasdem dan PKS. Begitu pula rencana deklarasi Koalisi Perubahan yang belakangan ini batal digelar.
AHY mengatakan, Demokrat belakangan cukup sering melakukan pertemuan, baik di tingkat pimpinan antara ketua umum, hingga di tingkat jajaran yang secara teknis membicarakan berbagai peluang.
"Kami juga merumuskan memperkuat visi kebersamaan, karena sejatinya harus ada platform yang kuat, yaitu perubahan dan perbaikan. Itu yang menjadi kunci dan sekaligus mempersatukan ketiga partai," kata AHY di Kota Batu, Jawa Timur, pada Minggu, 13 November 2022.
AHY menuturkan bahwa koalisi tidak semudah dan sesederhana yang dibicarakan; selalu ada kompromi dan yang paling utama semua partai koalisi harus selaras dengan tujuan besar.
"Ini adalah realitas politik. Saya pikir, negara mana pun, apalagi yang menganut sistem multipartai seperti Indonesia, memiliki dinamika yang serupa. Oleh karena itu, saya mohon semua juga terus mengikuti, tentu ada yang tidak sabar, kapan nih deklarasi, kapan nih bisa diformalkan," ujar AHY.
"Pada saatnya momentum itu akan hadir, insyaallah. Tetapi kami tidak ingin tergesa-gesa, lalu akhirnya justru sekedarnya saja. Kalau hanya untuk mendeklarasikan lalu kemudian anyep (hambar), tidak berkembang, bahkan akhirnya seolah-olah jalan di tempat dan mundur ke belakang, sasanya bukan itu yang kita inginkan," katanya.
AHY mengatakan, tujuan koalisi poros perubahan adalah menang di pemilu 2024. Mereka mengklaim ingin mengusung perubahan perbaikan untuk rakyat. Dia juga mengklaim, komunikasi tiga partai makin intensif, hubungan dan chemistry di antara mereka juga makin kuat dan saling melengkapi.
Yang pasti, katanya, ketiga partai masih terus berproses untuk mematangkan format koalisi. Dia mempersilakan publik untuk mengikuti proses itu dan diharapkan menghadirkan alternatif, yaitu poros perubahan untuk Indonesia.