Dikawal Ketat, Rocky Gerung Nilai Jokowi Tak Lagi Dekat dengan Rakyat
- Dok. Pemprov Jabar
Bandung – Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak lagi dekat dengan rakyat karena pengamanan ketat kepada mantan Walikota Solo itu.
Hal itu karena tampak Jokowi diamankan secara ketat ketika melakukan kunjungan kerja ke Pasar Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Pada saat melakukan kunjungan kerja, sniper langsung berada di depan Jokowi dengan memegang senjata dan memantau kiri-kanan.
Menurut Rocky Gerung pengawalan ketat itu seakan ada jarak antara rakyat dengan Presiden Jokowi.
"Bagi rakyat, itu sinyal bahwa Presiden sudah tidak dekat dengan rakyat lagi. Sebetulnya, legitimasi Presiden yang turun drastis selaam ini, itu yang menyebabkan penasehat Presiden menganggap ini berbahaya," kata Rocky Gerung dikutip Bandung.viva.co.id dari kanal YouTube Rocky Gerung.
Rocky Gerung membandingkan sikap Jokowi di Pasar Cisarua dengan ketika ada aksi massa 212 pada beberapa waktu lalu di Monumen Nasional (Monas).
"Dulu Presiden dengan gagah berani datang ke pertemuan 212 di Monas. Walaupun sudah dilarang aparat keamanan, tapi Presiden merasa aman-aman saja. Lalu Presiden memaksakan diri masuk ke Monas dan didampingi ada waktu itu Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri, Tito Karnavian," ujar Rocky Gerung.
"Nah sekarang, bertemu dengan rakyat pengamanannya luar biasa. Jadi ada perubahan kualitatif di dalam sistem pengamanan Presiden karena suatu isu bahwa potensi kekerasan ada dimana-mana," ucap Rocky Gerung lagi.
Pengamanan yang ditunjukkan di Pasar Cisarua tersebut dinilai Rocky Gerung seperti yang dilakukan di negara-negara otoriter.
"Jadi Indonesia akhirnya dilihat sebagai negara yang mengalami rasa aman karena di sekitar kita ada senjata. Kan itu konyol. Itu artinya enggak aman, karena aman itu mestinya tidak terlihat aparat keamanan di sekitar kita. Jadi itu aman yang palsu sebetulnya bangsa ini," tutur Rocky Gerung. (fer)