Sri Safitri Syah Raih Gelar Doktor, Penelitiannya Antimainstream
- Istimewa
BANDUNG – Head of Education Ecosystem PT Telkom, Sri Safitri Syah meraih gelar doktor manajemen Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Dikukuhkannya Sri menjadi doktor dalam sidang promosi di Lantai 5 Gedungg Pascasarjana FEB Unibraw pada Selasa, 6 Desember 2022.
Turut hadir sidang kali itu adalah Warek 2 Telkom University Henry Christiadi dan Direktur Yayasan Pendidikan Telkom Yuddy Aryadi.
Gelar doktor itu diraih Sri Safitri usai mempertahankan disertasi hasil penelitiannya dengan judul 'Pengaruh Customer Experience Management Terhadap Marketing Performance melalui Digital Business Innovation, Digital Operational Excellence, dan Digital Value Co-Creation sebagai Mediasi (Studi pada Industri TIK di Indonesia)'.
Dalam disertasi itu, Sri Safitri membeberkan sejumlah temuan penting. Salah satunya yang melawan arus (anti mainstream) adalah bahwa manajemen pengalaman pelanggan (customer experience management/CEM) tidak berpengaruh signifikan terhadap performansi marketing, baik secara langsung maupun melalui mediasi digital business innovation.
Padahal selama ini, publik Indonesia mengenal perempuan yang juga Ketua FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) ini sebagai pakar customer experience.
Hal ini antara lain dibuktikannya dengan berbagai penghargaan internasional terkait CX, serta menjadi Ketua Umum ICXP (Indonesia Customer Experience Profesional) hingga pernah menjadi Deputy EVP CX & Digitization PT Telkom.
"Bahwa CX tidak mempengaruhi performansi marketing, baik dalam paramater keuangan ataupun non keuangan. Inilah fakta akademik yang ditemukan, terlebih saya juga ingin dikenal sebagai doktor Digital Experience yang anti mainstream, yang tak hanya faham teknologi atau marketing semata tapi juga bisa memadukan keduanya," kata Sri Safitri Syah.
Spirit yang bercampur pembawaan have fun siang itu terus dipancarkan Uni Fitri, sapaannya, sekalipun penelitian ini relatif berat. Yakni memadukan metode kualitatif serta kuantitatif (mix methode) dengan unit analisis hingga 132 perusahaan. Sekalipun demikian, penyelesaian perkuliahan sangat cepat dituntaskannya untuk level S3, yakni selama 2 tahun 10 bulan (angkatan 2020).
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa Customer Experience Management memiliki 2 indikator dan 6 item, Digital Business Innovation memiliki 3 indikator dan 11 item, Digital Operational Excellence memiliki 3 indikator dan 10 item, Digital Value Co-creation memiliki 3 indikator dan 11 item, serta Marketing Performance memiliki 2 indikator dan 6 item.
Kemudian, Digital Business Innovation berperan sebagai mediasi parsial dalam hubungan Customer Experience Management dengan Marketing Performance sedangkan Digital Operational Excellence dan Digital Value Co-creation berperan sebagai mediasi sempurna.
"CX sendiri berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja pemasaran jika disertai dengan upaya perbaikan keunggulan operasional secara digital dan penciptaan nilai bersama pelanggan," sambung perempuan yang disertasinya diampu Ketua Promotor Prof. Achmad Sudiro dengan dua Ko promotor yakni Dr. Fatchur Rohman dan Dr. Mugiono.
Sejumlah pertanyaan kritis nan konstruktif dari penguji, terutama internal Unibraw seperti Prof.Noermijati, Dr.Sunaryo, dan Dr. Wahdiyat Moko, terus "memborbadirnya" namun selalu berhasil dijawab tangkas. Sementara masukan-masukan relatif minor dan sedang masing-masing diberikan kedua oponen luar yakni Prof. Badri Munir Sukoco dan Prof. Muafi.
"Secara umum penelitian ini sudah sangat bagus, hanya beberapa yang perlu disempurnakan. Sangat diapresiasi hasil penelitian terkait item-item yang dapat diprioritaskan praktisi Industri TIK Indonesia dalam mengoptimalkan hasil pengelolaan Customer Experience terhadap Marketing Performance. Selamat untuk Ibu Fitri yang sudah mencapai hari ini pada ahap doktoral, semoga ilmunya bermanfaat," ujar Prof. Muafi.