Nasdem Ultimatum PDIP Jangan Asbun Soal Reshuffle Menteri

Acara jalan sehat di Kantor Nasdem Aceh
Sumber :
  • FB Anies Baswedan

BANDUNG – Ketua DPP Nasdem, Irma Suryani merasa geram atas pernyataan elite PDIP, Djarot Syafu Hidayat yang meminta agar Presiden Joko Widodo mencopot dua menteri dari Nasdem.

Dua menteri yang dimaksud yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Secara tegas, Irma meminta agar Djarot tidak asal bunyi alias asbun, sebab soal reshuffle adalah kewenangan Jokowi selaku presiden.

"Reshufle hak prerogatif presiden, sebaiknya Saiful Djarot jangan asal bunyi!," kata Irma dikutip dari VIVA, Sabtu, 24 Desember 2022.

Irma membela dua rekannya yang jadi menteri tersebut. Menurut dia, baik Syahrul dan Siti Nurbaya adalah yang punya prestasi. Dia menyebut seperti Siti Nurbaya yang pencapaian di era kepemimpinannya jarang terjadi kebakaran hutan.

"Bahkan bisa dibilang hutan kita aman dan udara kita bebas dari kabut asap. Belum lagi penanaman mangrove yang masif dilakukan dalam rangka menjaga abrasi," jelas Irma.

Dia juga menyebut program Siti yang membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat. Selain itu, ada juga pembagian hutan lindung dengan tegas dan jelas. Pun, ada sanksi-sanksi tegas yang dikenakan terhadap pelanggar ketentuan pemerintah.

"Memang ada Menhut yang kinerjanya sebaik beliau selama ini? Di tangan Siti Nurbaya, pengelolaan lebih banyak untuk kemaslahatan rakyat. Jadi, Syaiful Djarot sebaiknya tidak asal bunyi!," tutur Irma.

Irma juga membanggakan kinerja Mentan Syahrul versi pandangannya. Dia menyebut Syahrul berhasil bawa Kementan tumbuh di era pendemi.

Pun, dia juga heran dengan manuver PDIP. Sebab, sejak awal, Mentan Syahrul tak setuju dengan kebijakan impor beras.

"Soal impor beras, Syaiful Djarot jangan ngomong kalau tidak by data! Mentan yg ngotot mengatakan bahwa kita tidak perlu impor karena stok beras di petani cukup!" sebut Irma.

Dia meminta agar Djarot membaca informasi yang jelas dari media massa. Dengan demikian tak asal sekadar bunyi atau bicara.

"Baca media dia biar nggak asbun dan paham siapa yang ngotot mau impor!," ujarnya.

Sebelumnya, Djarot Syaiful menyinggung perlu ada evaluasi kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju/ Dia mengungkit persoalan RI sebagai negara yang masih mengimpor beras. 

Bagi dia, ironis karena ada pejabat yang gembar gemborkan swasembada beras. Tapi, faktanya saat ini masih impor.

"Agak prihatin saat kita di masa lalu gembar gembor swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," kata Djarot di Cikini, Menteng, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2022.

Dia lalu menyebut menteri yang bisa dievaluasi yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Bagi Djarot, dengan dievaluasi agar ada penyegaran yang bisa mendukung kebijakan Jokowi.

"Mentan dievaluasi, Menhut dievalusi, Menteri Kehutanan ya. Harus dievaluasi. Semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi," lanjut eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.