Tetap Terima Dana BOS, Ponpes Al Zaytun Masih Terapkan Kurikulum Ini
- YouTube Al-Zaytun Official
Viva Bandung –Ponpes Al Zaytun viral di media sosial pantaran beberapa ideologi pendirinya yang dinilai sesat. Dengan keanehannya itu, banyak pihak-pihak yang diresahkan termasuk Kemenag.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Ponpes Al Zaytun Indramayu membuat heboh di internet karena kegiatan mereka berbeda dari umat Islam pada umumnya. mulai dari memungkinkan zina hingga menyatukan shaf perempuan dan laki-laki.
Pondok Pesantren Al Zaytun, yang dianggap kontroversial karena menyimpang dari ajaran Islam, telah menghebohkan masyarakat belakangan ini.
Kementerian Agama (Kemenag) Jabar telah melakukan kunjungan ke Ponpes Al Zaytun untuk memeriksa suatu hal yang dianggap sesat oleh kalangan masyarakat sekitar.
Dari hasil temuannya yang terkait dana pendidikan di Ponpes Al Zaytun, Ajam menjelaskan jika hal tersebut sudah discover oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Akan tetapi, untuk sekolah swasta jika satuan pendidikannya perlu bantuan biaya mereka bisa mengkomunikasikannya dengan pihak orangtua yang difasilitasi komite sekolah," pungkasnya.
Menurut Ajam Mustajam, kepala Kanwil Kemenag Jabar, pihaknya mengunjungi Ponpes Al Zaytun untuk memeriksa kurikulumnya.
"Kami ke Mahad (lembaga pendidikan) Al-Zaytun hanya untuk monitoring dan evaluasi kurikulum serta izin operasional madrasah dan pesantren. Karena hal ini menjadi kewenangan kami," kata Ajam dalam keterangan resminya dilansir pada Senin (12/6/2023).
Selama kunjungannya ke Ponpes Al Zaytun, Ajam mengatakan bahwa dia telah mendapatkan penjelasan tentang kurikulum dan izin operasional Al Zaytun. Diketahui bahwa Ponpes Al Zaytun tetap mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
"Jadi, ini yang kami maksud tidak ada penyimpangan, yakni dalam proses pembelajaran," jelasnya.
Lebih lanjut, Ajam mengatakan bahwa praktik yang selama ini dipraktikan oleh Ponpes Al Zaytun Indramayu tidak menyimpang dari syariat Islam. Menurutnya, yang disebut tidak menyimpang adalah soal kurikulum dan izin operasionalnya saja.
"Soal pernyataan kami bahwa di Mahad Al-Zaytun tidak ada penyimpangan adalah semata berhubungan dengan kurikulum dan izin operasional madrasah dan pondok pesantren," ungkap Ajam.
“Soal penilaian praktik peribadatan di Mahad Al-Zaytun yang viral saat ini, itu bukan ranah Kementerian Agama, melainkan kewenangan Majelis Ulama Indonesia dan Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem)," sambungnya.
Sementara itu, Ponpes Al Zaytun Indramayu kembali viral dengan sebuah video yang memperlihatkan rasa kekhawatiran Panji Gumilang selaku pendirinya, karena satu persatu santrinya mulai berpamitan meninggalkan ponpes tersebut.
Hal itu diketahui dalam kanal Youtube @Ajhabibi, terlihat Panji Gumilang merasa khawatir saat penyampaian pidatonya di depan para santri dan santriwati.
Dalam pidatonya, Panji Gumilang berpesan jangan terpengaruh dengan berita diluar sana. Termasuk, ia berpesan kepada wali santri untuk tak terpengaruh dengan berita diluar sana.
"Hai.. anak-anakku, jangan terpengaruh. Hai.. para wali santri, jangan terpengaruh," kata Panji Gumilang dikutip VIVA Bandung, Rabu (14/6/2023)