Mbah Imam Sebut Kontroversi Panji Gumilang Berawal Saat Keluar Tahanan Tahun 2015 Lalu

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • Istimewa

Viva Bandung – Pimpinan Pondok Pesantren Panji Gumilang, diketahui ingin sekali pergi ke Israel. Sebelumnya, Panji Gumilang juga memperkenalkan salam yahudi saat acara di Mahad Al Zaytun.

Ternyata, Panji mempunyai ketertarikan secara pribadi terhadap negara zionis Israel. 

Hal tersebut diungkap salah satu Salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto atau Mbah Imam.

Dikutip Viva Bandung dalam acara talkshow Apa Kabar Indonesia Siang tvOne, Mbah Imam atau Imam Supriyatno, pendiri Ponpes Al-zaytun mengungkapkan, jika keinginan Panji Gumilang untuk mengunjungi Israel dan sudah berkomunikasi dengan pihak Israel.

"Dia kepengen menjalin hubungan. Bahkan, dia sudah komunikasi entah dengan direktur atau apa itu istilahnya sudah komunikasi, sekolah di sana itu. Dia ingin berkunjung ke Tel Aviv," kata Mbah Imam. 

Imam tak tahu persis bagaimana Pandji Gumulang bisa berkomunikasi dengan pihak Israel

"Mungkin dari sekolah itu berarti dipublish atau diperkenalkan kepada orang pemerintahan atau bagaimana itu mungkin karena terjadi apa," tambahnya.

Imam juga mengungkap jika ketertarikan Panji Gumilang terhadap Negara Zionis Israel lantaran pertanian di negara tersebut maju.

"Kan dia senangnya ke pertanian. Dia memang cita-citanya itu di pembangunan ekonomi pertanian. Karena Israel yang pertaniannya maju itu Israel," kata Salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto atau Mbah Imam.

Diketahui, ketertarikan Panji Gumilang pada Negera Israel tercermin dari sejumlah pernyataannya, yang mengungkap jika Israel itu sentral.

“Yerusalem itu sentral menurut saya, dari bacaan agama agama yang ada, semua arahanya ke Yerusalem. Jadi harus ditempuh. Kalaulah tidak negara atau pemerintah negara, ya person person-nya lah harus mendekat, supaya cair,” jelas Panji Gumilang, mengutip sesi wawancara  di YouTube SuaraTapian TV.

Untuk memperkuat pernyataan tersebut, Panji Gumilang mengatakan bahwa Undang Undang Dasar sendiri tidak membatasi untuk berhubungan diplomatik dengan negara mana pun.

Bahkan juga menyarankan untuk Indonesia tetap mengikuti ketetapan PBB.

“Itu kalau Indonesia bisa duduk bersama, Israel, Palestina, wakil Yerusalem, walau tidak serta merta bisa diatasi, tetapi dua tiga merta bisa diatasi. Tapi kan sayang kita belum membuka hubungan diplomatik, hanya gara-gara menganggap Israel itu penjajah,” kata Panji Gumilang.

Lebih lanjut, Panji Gumilang menyayangkan sikap Indonesia yang justru memiliki hubungan baik dengan negara-negara yang menggunakan kekerasan.

“Amerika yang membombardir kemana-mana tidak dikatakan penjajah, malah tambah dekat. Prancis yang sampai hari ini punya jajahan itu, kita dekat,” pungkas Panji Gumilang.

Kontroversi demi kontroversi yang diungkap Panji Gumilang hingga membuat kegaduhan, menurut Imam, mulai terjadi usai Pandji Gumilang keluar dari tahanan pada tahun 2015 lalu.

"Setelah kejadian 2015 yang dia dipidanakan kemudian menjalankan hukuman gitu. Setelah itu dia keluar dan munculah yang aneh-aneh itu keluar," kata Mbah Imam saat hadir di acara Apa Kabar Indonesia Siang tvOne.

Imam bahkan menyebutkan, jika sepak terjang Panji Gumilang saat ini sudah kelewatan, bahkan sudah tidak wajar.

"Dia dulu ya kita lurus-lurus aja".