MUI Jawab Tantangan Soal Tabayyun, Panji Gumilang Malah Menolak
"Kalo masuk, ada tim jadi kita ada tiga model dari penelitian ini. Yang pertama ada yang terang-terangan tadi mau tabayun, artinya kita mengirim surat kita mau ketemu baik-baik Mau ketemu sama dengan ketika di gedung sate itu juga udah siap teman-teman juga mau ketemu tapi nggak mau kalau ada orang MUI," Kata Cholil Nafis.
Beliau juga mengatakan kalau secara informal sempat beberapa kali tim peneliti dari MUI yang berhasil masuk dan menggali informasi di Ponpes Al Zaytun.
"Kalau yang formal memang nggak pernah masuk, tapi informal masuk, kan banyak teman-teman yang juga jadi dosen di situ begitu juga temannya dosen nginep di situ tanpa sepengetahuan," ungkapnya.
"Jadi sebenarnya kalau kita bicara penelitian kita ada yang terang-terangan ada yang diam-diam ada yang kita minta informasi kepada masyarakat terkait baik alumni yang masih aktif maupun yang sudah keluar," lanjutnya.
"Kita banyak informasi bahkan dari pengamat pun kita juga mendapatkan masukan, jadi sebenarnya kalau dalam kerangka SOP, penelitian kami itu kan memang dari informasi didalami, kalau bisa ada tabayyun langsung," ungkap Cholil Nafis.
Cholil Nafis juga dengan tegas menjawab kalau MUI sejauh ini baru mengeluarkan satu fatwa terkait kontroversi Al Zaytun dan fatwa tersebut pun keluar setelah melewati kajian panjang.
"Saya ingin menjawab kepada Panji Gumilang berkenaan dengan mengatakan kita mengeluarkan fatwa kami mengeluarkan fatwa itu baru satu yang kemarin lusa apa yang minggu yang lalu tentang khatib Jumat yang lalu itu hasil kajian," tutup Cholil Nafis