Panji Gumilang: Ada Pupaya Merebut Ponpes Al-Zaytun Darinya

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • Istimewa

Viva Bandung – Pimpinan ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang, yakin bahwa di tengah polemik yang semakin memanas ini, ada pihak-pihak yang ingin merebut ponpes Al-Zaytun darinya. Mereka melontarkan isu sesat secara beruntun kepadanya.

Dia juga menegaskan bahwa ponpes Al-Zaytun di Indramayu itu tidak bisa dipisahkan darinya. Ibaratkan gula dan rasa manis atau garam dengan rasa asin. Hal ini dikatakan Panji Gumilang ketika hadir dalam acara program Kick Andy.

"Inilah dalam rangka mau menghancurkan pendidikan bangsa ini. Sudah pun belum bisa membangun tempat pendidikan seperti ini, kemudian menginginkan punya seperti ini, kemudian menyarankan untuk dipisahkan antara pimpinan dan proyeknya nanti dikuasai dengan mudah," ujar Panji Gumilang

Berkaitan dengan hal ini, Panji mengingatkan kepada pihak mana pun yang punya upaya seperti itu, Al-Zaytun masih berdiri di Indonesia. Sebagai pemimpin, dia juga berhak tunduk dengan aturan yang ada di negara ini.

Panji mengajak apabila ada yang ingin memiliki lembaga seperti Al Zaytun untuk berkolaborasi dengan mendirikan bangunan dan sistem serupa. “Yang fair saja. Ayo kita bangun lagi (Ponpes yang baru). Begitu," kata dia

Soal pernyataannya tersebut, Panji mengaku ia sedang tidak menuduh pihak tertentu. Namun, dia menilai bahwa upaya masif untuk merebut Pesantren Al Zaytun adalah nyata.

Selain itu dia juga meluruskan soal pernyataan “saya komunis” yang belakangan viral setelah dia ucapkan. Menurutnya hal itu keliru dan perlu diluruskan. 

“Saya (benar) mengatakan tapi ada proses mengatakannya,” ungkap dia

Panji lantas bercerita, saat itu pengusaha asal Tiongkok datang ke Al Zaytun untuk mengecek barang yang dibeli Panji dari mereka. Lantaran kagum dengan majunya perekonomian Negeri Tirai Bambu, Panji lantas bertanya kepada si pengusaha itu soal apa agama yang mereka anut. 

“China kok bisa maju cepat, saya bertanya agamamu apa, belum dia jawab, saya tanya, apakah Budha? Apakah Konghucu? Hindu? Kristian? (dia jawab) Nggak, saya Komunis,” cerita Panji

“Itu saya ceritakan kepada anak didik saya,” pungkasnya.