Polusi Udara Terus Memburuk, Pakar Peringati Risiko Paparan Covid-19

Ilustrasi Foto Covid 19
Sumber :
  • VIVA Group

Sebab, dampak dari paparan polusi udara buruk dan infeksi COVID-19 itu bisa berisiko pada penyakit paru dan jantung. Maka, hal itu dapat dikendalikan dengan upaya sederhana namun manfaatnya terasa dalam jangka panjang.

"Alhamdulillah COVID-19 terkendali tetapi tetaplah PHBS, dengan adanya polusi udara kita kembali lagi pakai masker kan sudah terbiasa tiga tahun pakai masker. Sekarang orang senang pakai masker, kelihatan lebih muda," jelasnya.

Senada, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., PhD, setuju dengan pemakaian masker kembali. Meski COVID-19 sudah menjadi endemi, kini polutan yang mencemari udara bisa terhirup dan membahayakan kesehatan. 

Dibanding COVID-19 yang efeknya bisa cepat sekali dan menyebabkan seseorang sakit, jauh berbeda dengan dampak dari pencemaran udara. Wiku menjelaskan bahwa dampak polusi udara relatif lebih lama karena polutan harus masuk ke sirkulasi darah dulu dalam jumlah banyak atau dengan kata lain efeknya jangka panjang.

"Pakai masker saja dan kalau di rumah pastikan debu dan lainnya tidak boleh ada supaya kita selalu terjaga sehat di mana kita berada," tambah Wiku.