Marwan Hakim, Sang Ustadz Pembawa Risalah Pendidikan di Kaki Gunung Rinjani

Marwan Hakim (tengah) inpirator pendidikan asal Lombok.
Sumber :
  • Astra

Anak-anak SD sedang belajar (foto ilustrasi).

Photo :
  • pinterest

Nyatanya lika-liku perjuangan Marwan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya Pendidikan kepada warga desa tidak berjalan mulus pada awalnya. Skeptisme terhadap Pendidikan formal di wilayah pelosok memang bukan hal yang aneh ditemukan, hal itu juga yang terjadi di Desa Aikperapa. Mayoritas warga desa masih beranggapan lebih baik anak bekerja atau langsung menikah dari pada harus mengenyam bangku Pendidikan formal. 

Nah, di sinilah Marwan memanfaatkan legitimasinya sebagai seorang ustadz. Saat itu, Marwan berinisiatif mendirikan Pesantren kecil berukuran 35 meter persegi di rumahnya. Di tempat ini lah Marwan selain mengajarkan ilmu agama, juga menjelaskan tentang pentingnya Pendidikan formal untuk anak-anak. Hal itu dilakukan karena masyarakat setempat masih beranggapan jika belajar ilmu agama lebih penting dari pada harus bersekolah. 

Tidak butuh waktu lama, berkat edukasi dari Ustadz Marwan Hakim, anggapan warga tentang tidak pentingnya mengenyam Pendidikan formal perlahan mulai memudar. Risalah Pendidikan dari Marwan Hakim juga berhasil membuat ratusan anak-anak Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa berkesempatan belajar di sekolah formal. Kini, harapan memajukan Desa Aikperapa melalui generasi penerus mulai terlihat dengan banyaknya anak-anak yang mengenyam Pendidikan formal. 

Jerih payah perjuangan Marwan Hakim ini juga berhasil menghantarkannya mendapatkan apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2013. Penghargaan ini diinisiasi oleh PT Astra International bagi anak-anak bangsa yang memiliki dedikasi positif untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapannya, dengan adanya apresiasi ini mampu melahirkan sosok Marwan Hakim lainnya di belahan pulau Indonesia.