Awas! Tiga dari Sepuluh Remaja Indonesia Alami Anemia
VIVABandung – Masalah anemia di kalangan remaja Indonesia masih sangat tinggi. Data terbaru menunjukkan sekitar 32% atau 3-4 dari 10 remaja mengalami anemia.
Kurangnya pengetahuan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka tersebut. Kebanyakan masyarakat hanya mengenal anemia sebagai masalah ibu hamil.
"Selama ini anemia lebih sering dikaitkan dengan ibu hamil dan melahirkan. Padahal kasusnya cukup tinggi pada remaja," kata dr. Nani Budiman, Sp.GK. dalam Channel Youtube RS Budi Kemuliaan Jakarta
Faktor kebersihan lingkungan juga berpengaruh terhadap risiko anemia. Sanitasi yang buruk meningkatkan risiko infeksi cacing yang dapat memperburuk kondisi anemia.
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji turut berkontribusi. Kandungan nutrisi dalam makanan instan jauh lebih rendah dibanding makanan rumah yang bervariasi.
"Ini menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengedukasi masyarakat. Keluarga juga perlu membatasi konsumsi makanan instan," ujar dr. Nani.
Deteksi dini melalui pemeriksaan darah rutin sangat dianjurkan. Orang tua juga perlu peka terhadap perubahan kondisi anak.