BBM Naik saat Harga Minyak Dunia Turun, Begini Kata Sri Mulyani
- VIVA/Anisa Aulia
BANDUNG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif telah mengumumkan bahwa harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar serta BBM nonsubsidi Pertamax naik pada 3 September 2022, dan berlaku di seluruh Indonesia mulai pukul 14.30 WIB.
Adapun harga baru dari Pertalite adalah dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, lalu Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan tersebut tentunya banyak dipertanyakan oleh masyarakat saat ini, terlebih dalam satu bulan terakhir justru harga minyak dunia dan Indonesian Crude Price (ICP) mulai turun ke US$90 per barel. Setelah sebelumnya sempat terpengaruh geopolitik konflik Rusia-Ukraina.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa langkah pemerintah menaikkan harga tiga jenis BBM tersebut sudah dilakukan perhitungan cukup matang. Dan memahami bahwa harga minyak dunia atau ICP mulai turun ke US$90 per barel.
Namun, Ani panggilan akrabnya menjelaskan bahwa meski saat ini harga ICP turun ke US$90 per barel tapi secara rata-rata satu tahun ICP masih US$98,9 atau US$99 per barel. Kemudian, apabila ICP sampai Desember turun di bawah US$90 per barel maka rata-rata setahun tetap masih US$97 per barel.
Dengan demikian, Ani telah melakukan perhitungan tambahan subsidi yang terjadi apabila kondisi tersebut terjadi, di mana subsidi akan melebihi Rp 502 triliun seperti yang telah disampaikan, menjadi Rp 653 triliun dengan asumsi ICP US$90 per barel.