Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM Rawan Diklaim Asing
- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
BANDUNG - Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu, 3 September 2022. Pasalnya, kenaikan harga BBM akan berlaku pada Sabtu, 3 September 2022 jam 14.30 WIB atau 1 jam setelah diumumkan pemerintah.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Sebetulnya, ia ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Akibatnya, kebijakan itu memicu gerakan aksi demonstrasi berbagai kalangan.
Mantan Aktivis 98 yang tergabung dalam DPN Barikade 98, Ruscain menilai bahwa hak demokrasi masyarakat menyikapi kenaikan harga BBM ditujukan agar adanya evaluasi atas kebijakan itu.
"Kemurnian perjuangan aksi buruh, mahasiswa dan elemen rakyat lainnya harus terjaga, jangan sampai dirusak dijadikan komoditi kepentingan dijual oleh kaki tangan NGO Asing," kata Ruscain dalam keterangannya, Senin 5 September 2022.
Bahkan, aksi Nasional buruh yang diserukan salah satu tokoh partai buruh yang memiliki hubungan dengan NGO Asing, dinilai mencoreng kemurnian gerakan buruh, mahasiswa dan rakyat dalam penyampaian aspirasinya. "Ada kepentingan apa NGO Asing yang selalu bergerak masuk membangun hubungan dengan tokoh buruh tersebut?," ujar Ruscain.
Jangan sampai, lanjut Rushcain, hak demokrasi mereka dirusak kepentingan segelintir orang. "Lebih baik buruh fokus pada perjuangan membangun kesejahteraan. Apalagi dibawah bayang - bayang NGO Asing yang ingin mengobok obok NKRI," katanya.
Seperti diketahui, ada sembilan titik lokasi unjuk rasa di wilayah Jakarta Pusat yang digelar hari ini, 5 September 2022. Aksi unjuk rasa ini menuntut penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak alias BBM Subsidi. "Ada 9 titik, 19 elemen," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Purwanta kepada wartawan, Senin 5 Sepetember 2022.
Namun, tidak dirinci di mana saja lokasi 9 titik aksi tersebut. Dia belum tahu berapa jumlah massa yang akan turun aksi. Jumlah massa setiap aksi berbeda. Kata Purwanta, ada demo yang berjumlahkan massa 100 orang, ada yang cuma 60 orang.
"Belum ada kepastian. Ada yang 100, terus nanti ada yang 60," katanya. (rls)