Penjelasan Ahli Forensik soal Organ Brigadir J Tak Pada Tempatnya

Peti Jenazah Brigadir J di kamar jenazah Rumah Sakit Sungai Bahar
Sumber :
  • FB: Rohinisimanjutak

BANDUNG – Polisi wanita yang juga dokter ahli forensik, Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., mengklarifikasi info yang beredar di media sosial bahwa sejumlah organ Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tidak pada tempatnya ketika diterima oleh keluarganya.

Informasi tersebut memicu spekulasi bahwa Brigadir J, selain ditembak dan kemudian tewas, juga dianiaya secara keji sampai-sampai beberapa organ vital tubuhnya tidak lagi berada pada tempat yang semestinya.

Kabar itu benar, kata Dokter Hastry, panggilan akrabnya. Tetapi, dia segera menjelaskan, itu bukan akibat penganiayaan, melainkan karena serangkaian proses autopsi: pembedahan, pengangkatan, dan pemeriksaan organ tertentu untuk mengetahui penyebab kematian.

Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti Sp.F

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Jadi, memang, di dunia forensik, kalau kita udah buka kepala, kita awetkan--kalau orang Timur, kita pikir, pasti nanti dibuka wajahnya--kalau ditaruh di rongga kepala, ada formalin, kan pedes semua. Makanya [otak] kita taruh di bagian dada atau perut," katanya dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program bincang-bincang The Interview di Jakarta, Kamis, 8 September 2022.

"Yang penting [semua organnya] ada. Karena, kalau [kepala] enggak bisa nutup, nanti merembes formalinnya. Itu kan direndam formalin," ujarnya, menambahkan.

Memudahkan Keluarga