Usai Deklarasi Anies Elektabilitas NasDem Turun, Demokrat Naik

Surya Paloh mengusung Anies Baswedan jadi capres 2024
Sumber :
  • VIVA / Yeni Lestari

BandungPolmatrix Indonesia menyatakan elektabilitas Partai Nasdem masih terus mengalami penurunan usai resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Dukungan terhadap Nasdem turun setelah keputusan rakernas Nasdem memutuskan Anies menjadi salah satu capres yang bakal diusung. Setelah dukungan kian mengerucut terhadap Anies, elektabilitas Nasdem kini menjadi sebesar 3,1 persen.

Sebaliknya, Demokrat mengalami lonjakan signifikan usai deklarasi pencapresan Anies. Elektabilitas Demokrat naik menjadi 11,3 persen, dan berhasil menggeser posisi Gerindra. Meraih peringkat kedua, Demokrat berpeluang mengulang kejayaan masa Presiden SBY.

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh deklarasi Anies Capres

Photo :
  • Twitter @NasDem

"Pasca deklarasi pencapresan Anies, elektabilitas Nasdem terus melorot, sebaliknya Demokrat justru melejit ke peringkat kedua," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto di Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Dalam upaya menggalang koalisi dan mengusung pasangan capres-cawapres, partai-partai politik berharap dapat mendulang coattail effect. Harapannya, figur capres atau cawapres yang didukung bisa menambah perolehan suara partai pada pemilu legislatif.

Hal itu tampak pada alotnya negosiasi partai-partai yang berencana mengusung Anies, hingga rencana koalisi tak kunjung terwujud.

"Usulan siapa cawapres yang bakal mendampingi Anies membuat PKS dan Demokrat masih belum sepakat untuk bergabung," kata Dendik.

Dari sejumlah usulan nama kader PKS, mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan makin menguat. Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono, sedangkan Nasdem menggodok nama-nama seperti Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa.

"Pemilih Anies terutama dari kalangan Islam masih wait and see, apakah koalisi yang digagas Nasdem bakal terbentuk agar bisa mengusung Anies pada pilpres," kata Dendik.

Jika koalisi gagal terbentuk, diprediksi Anies tidak akan memperoleh tiket untuk berlaga.

Posisi Nasdem juga dianggap ambigu, karena berada di dalam pemerintahan tetapi hendak mengusung figur capres yang dianggap sebagai oposisi terhadap Jokowi. Hal ini berbeda dengan Demokrat, yang memang berada di luar pemerintahan, bersama-sama dengan PKS.

Pemilih yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah berharap pada pencapresan Anies, dan memberi efek elektoral bagi Demokrat.

"Jika tercapai duet Anies-AHY, besar kemungkinan Demokrat bakal makin meningkat elektabilitasnya," kata Dendik.

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas

Photo :
  • Tangkap layar

PDIP masih unggul dengan elektabilitas mencapai 18,5 persen, sedangkan Gerindra pada peringkat ketiga sebesar 10,8 persen. Berikutnya ada Golkar (8,0 persen), terpaut tipis dengan PKB (7,7 persen).

Lalu ada PSI (5,5 persen) dan PKS (4,7 persen), yang termasuk dalam partai-partai dengan elektabilitas di atas ambang batas 4 persen. Selain Nasdem, beberapa partai Senayan dikhawatirkan gagal melenggang kembali, yaitu PAN (2,5 persen) dan PPP (2,0 persen).

Sisanya adalah partai baru Gelora (1,3 persen), Perindo (1,1 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Lalu ada Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), dan pilihan lainnya 1,4 persen, serta tidak tahu/tidak jawab 20,2 persen.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 17-22 Oktober 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.