Spanduk Apresiasi Shin Tae-Yong dan Iwan Bule di GBLA Jadi Polemik

Spanduk Dukungan Shin Tae-Yong
Sumber :
  • Istimewa

 

BANDUNG - Muhammad Hasby warga Gedebage Kota Bandung Jawa Barat mengaku kaget spanduknya di Stadion GBLA diturunkan.Padahal spanduk yang isinya dukungan pada Shin Tae Yong dan Iwan Bule ini bukan dimaksudkan menggangu ketertiban stadion.

"Kami hanya berterima kasih atas bantuan PSSI karena stadion GBLA bisa terus digunakan. Banyak warga di sini justru terbantu perekonomiannya atas adanya stadion," ujar Hasby dalam keterangannya, Senin 26 September 2022.

Hasby mengungkapkan, banyak warga yang mendapatkan penghasilan lebih di GBLA ini. Baik itu dari parkiran motor, mobil hingga pedagang-pedagang yang ada di sekitar stadion.

"Kebetulan wilayah Gedebage ini dulunya sawah sehingga banyak juga mantan petani di wilayah ini. Banyak yang tanahnya dijual lalu dibuat modal, ada yang berhasil ada yang tidak, kalau yang berhasil setidaknya memiliki warung kecil," katanya.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule

Photo :
  • VIVA / M Ali Wafa

Disinggung mengenai spanduk dukungan tersebut menurut Hasby, pembuatannya pun memakai uang secara patungan. "Jadi ketika diturunkan sebenarnya ada rasa kecewa dari penduduk Gedebage," katanya.

Padahal harapannya kata dia adalah spanduk ini terbaca oleh semua pemain timnas, pelatih Shin Tae Yong dan Pak Iwan Bule. "Betapa terus digunakannya GBLA ini amat bermanfaat bagi penduduk sekitar," ucapnya.

Di sisi lain lanjut Hasby, dibangunnya GBLA juga meninggikan harga tanah di lokasi ini. Apalagi sebenarnya wilayah Gedebage ini adalah salah satu daerah paling dekat dengan Kabupaten Bandung.

"Ketika ada masalah terkait tidak akan digunakannya lagi GBLA maka harga tanah sempat turun. Nah setelah bisa digunakan lagi maka tanah di sini lumayan naik lagi," katanya.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong

Photo :
  • PSSI

Selain itu Hasby juga menanyakan pada warganet mengapa mempermasalahkan spanduk tersebut. Padahal dia sudah susah payah untuk memesan dan membelinya dengan warga sekitar lain.

"Harganya mungkin tidak seberapa, tapi kami sebagai warga biasa, sepak bola adalah sebuah hiburan yang bisa membuat kami melupakan masalah yang sedang dihadapi," katanya. (bdg)