Bahaya Menanti di Balik BTS Palsu yang Disebar Peretas untuk Curi Informasi Sensitif
- id.pinterest.com
VIVABandung – Base Transceiver Station (BTS) palsu menjadi ancaman serius bagi keamanan komunikasi seluler.
Peretas memanfaatkan perangkat ini untuk menyadap percakapan, pesan teks, dan data internet pengguna ponsel. Teknik ini dikenal dengan istilah "man-in-the-middle attack" dalam dunia keamanan siber.
BTS palsu dirancang untuk meniru sinyal operator seluler resmi. Perangkat ini memancarkan sinyal yang lebih kuat dibandingkan BTS asli.
Akibatnya, ponsel korban akan secara otomatis terhubung ke BTS palsu karena menganggapnya sebagai sinyal terbaik yang tersedia.
Setelah koneksi terjalin, peretas dapat mengintersep semua komunikasi yang lewat. Percakapan telepon dapat direkam dan pesan teks dapat dibaca.
Data internet juga bisa dicuri, termasuk informasi sensitif seperti kata sandi dan data perbankan.
Peretas biasanya menempatkan BTS palsu di lokasi strategis dengan keramaian tinggi.