Kocak! War Takjil Kembali Dibahas oleh Habib Jafar dan Pendeta Marcel, Log-in Dimulai

Habib Jafar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bandung - Media sosial belakangan diramaikan dengan munculnya konten war takjil.

Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan? Begini Anjuran dan Keutamaannya

Konten ini berisikan dimana umat non muslim ikut berburu berbagai takjil tepat di saat para penjual mulai buka.

Sangking ramainya tern ini, bahkan pendeta Gereja Tiberias,  Pdt. Marcel Saerang, S.E., M.Th, turut membawa perbincangan ini dalam khotbah terbarunya.

Bolehkah Suami Istri Melakukan Hubungan Badan Saat Malam Takbiran?

Dalam video yang viral, terlihat pendeta Marcel mengajak umat kristiani untuk ikut memburu takjil selama bulan Ramadhan.

Video tersebut sontak menjadi viral dan sangat menghibur warganet.

Buruan! Klaim Saldo DANA Lebaran Rp400.000 Hari Ini, Cukup Foto Selfie Saja

Bahkan, dari video ini banyak bermunculan respon positif soal persatuan antar umat beragama di Indonesia. 

Pendeta ajak jamaatnya war takjil.

Photo :
  • Viva.co.id

Terbaru, pendeta Marcel sempat diundang menjadi bintang tamu dalam acara Log-in yang dipandu oleh Habib Jafar dan Onad.

Menariknya, dalam sela-sela perbincangan mereka bertiga, sang pendeta kembali membawa candaan ini di acara tersebut.  

"Jadi kemarin ketika bicara tentang Takjil ya itu tadi kenapa di awal karena kan sesuatu yang dipersiapkan lebih awal kan lebih baik ya. Supaya kan kita target memenangkan perang takjil ini ya. Jadi sengaja bahas di gereja karena ini sebuah strategi intelejen pertakjilan yang mau kita menangkan," kata Pendeta Marcel dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier. 

"Sayangnya kalah," kata Habib Jafar.

Pendeta Marcel kemudian kembali melontarkan guyonan bahwa perang takjil menjadi momen untuk berjihad.

"Mungkin ya saya enggak tahu ya mungkin ada mata-mata. Kita berjihad lewat takjil," kata dia.

Kemudian, Habib Jafar membalas guyonan yang dilontarkan oleh pendeta Marcel hingga membuat Onad tertawa terbahak-bahak.

Habib Jafar mengatakan, dirinya sengaja membiarkan umat non muslim menang war takjil di Ramadhan tahun ini.

Namun, Habib Jafar mengaku telah mempersiapkan strategi untuk menyembunyikan semua pendeta saat hari Paskah tiba. Sehingga, nantinya yang ceramah di Gereja adalah para Habib.   

"Enggak apa-apa Anda menang takjil. Tapi pas Paskah semua pendeta saya umpetin, yang ceramah habib," sambar Habib Jafar.

Tak mau kalah, Pendeta Marcel kemudian memberi respon dari candaan Habib Jafar. Dia mengamini apa yang dikatakan Habib Jafar tersebut.

Pasalnya, Pendeta Marcel mengaku dirinya kerap mendapat teror oleh pengguna media sosial yang mengaku akan menculik dirinya saat hari raya Paskah tiba.  

"Tiktok saya, instagram saya sudah diteror katanya saya mau diculik supaya yang khotbah di mimbar gereja itu Habib Jafar. Itu yang saya takutkan. Tapi saya pikir-pikir begini bib kan katanya saya diculik supaya khotbah di mimbar gereja Habib Jafar, ada kemungkinan yang khotbah di mimbar masjid pendeta Marcel," guyon Pendeta Marcel yang disambut gelak tawa Onad.

"Kita kan selama ini minoritas nih ya. Jadi misalnya tiba-tiba terjadi pertukaran pemain. Terjadi pertukaran anggota, kita menang banyak. Masa kita minoritas terus," timpal Pendeta Marcel.

"Makanya," kata Habib Jafar.

"Saya rela bib, culik aku bib," kata Pendeta.

Di sisi lain, Habib Jafar menanggapi dengan serius soal ramainya konten war takjil ini.

Dia mengaku sangat senang dengan adanya fenomena tersebut di Indonesia.

Pasalnya, kata Habib Jafar, hal ini bisa menjadi perekat rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.  

"Makanya ketika ada war takjil kita senang karena rahmat cinta Tuhan dalam Islam dirasakan oleh semua. Dan sama sekali tidak melihat dengan begitu orang masuk Islam itu urusan hidayah, itu urusan hak prerogatif Tuhan,"kata Habib Jafar.

Habib Jafar menambahkan,"Tapi paling tidak orang itu bukan hanya mengetahui Islam tapi juga merasakan kegembiraan Islam sehingga dengan merasakan itu pengetahuan jadi utuh. Dengan begitu gue harap tidak ada lagi kesalah pahaman tentang islam sehingga terbangun toleransi antar umat beragama," ujarnya.

Senada dengan Habib Jafar, Pendeta Marcel juga mengaku sengaja menyerukan war takjil di hadapan jamaahnya agar rasa toleransi di Indonesia bisa kembali terasakan. 

"Gue dari Manado. Sebenarnya Manado salah satu kota yang bisa kita lihat salah satu kota yang paling toleran. Ketika gue lahir dan dibesarkan di sana, toleransi sudah sangat terasa. Ketika hari-hari ini hidup di Jakarta saya masih tetap membawa nilai yang sama dari Manado tentang toleransi," ujarnya.