Penyerang Real Madrid jadi Korban Rasis Usai Goyang Samba

Pemain Real Madrid Vinicius Junior
Sumber :
  • Pinterest

BANDUNG - Legenda pesepakbola dunia asal Brazil, Pele buka suara soal aksi rasisme yang menimpa  penyerang Real Madrid, Vinicius Junior beberapa waktu lalu. Dimana ia mendorong Vinicius untuk terus melakukan tarian selebrasinya ketika mencetak gol.

Profil Mahamadou Diawara, Pemain yang Dicoret Timnas Prancis Gegara Memilih Berpuasa saat Latihan

Seperti diketahui, lontaran rasis terucap ketika Vinicius mencetak gol, dan mengantarkan kemenangan Real Madrid 4-1 atas Real Mallorca. Setelah mencetak penyerang asal Brasil itu lalu meluapkan kegembiraannya dengan menari samba.

Sayangnya aksi itu justru direspon berbeda oleh agen sepakbola Spanyol, Pedro Bravo. Dan menganggap tak menghormati lawannya. Parahnya ia merespon aksi Vinicius dengan perilaku yang menyerupai monyet. 

Usai Viral Karena Ucapan Rasis Soal Hijab, Senator Bali Arya Wedakarna Minta Maaf

{{ photo_id=7102 }}

 

Permasalahkan Wanita Berhijab, Anggota DPD Bali Arya Wedakarna Kena Semprot Ahmad Sahroni

Sontak pernyataan rasis itu menyebar keseluruh telinga dunia. Hingga legenda pesepakbola dunia, Pele turut berkomentar. Dan Meminta Vinicius untuk terus menari melawan rasisme.

"Sepakbola adalah kebahagian. ini (tari samba yang dimainkan Vinicius)  adalah sebuah tarian. Ini pesta sungguhan... Meskipun rasisme masih ada, kami akan terus melawan dengan cara ini: memperjuangkan hak kami untuk bahagia," ungkap Pele di postingan tweeternya.

Sementara itu, Vinincius pun mengaku akan terus melakukan selebrasinya itu. Karena itu menurunya, ungkapan rasa manusia yang terikat dengan budayanya.

Dia menambahkan, "Beberapa minggu yang lalu mereka mulai mengkriminalisasi tarian saya. Tarian yang bukan milik saya," katanya. 

{{ pele/status/1570790979325825024?s=46&t=LYhrIzx0hwINJnD3duUTdw }}

"Mereka milik Ronaldinho, Neymar, (Lucas) Paqueta, (Antoine) Griezmann, Joao Felix, Matheus Cunha... mereka milik seniman funk dan samba Brasil, penyanyi reggaeton, dan kulit hitam Amerika." ungkan Vinicius dilansir dari viva.co.id.

Dia menambahkan akan terus melakukan tarian itu dalam selebrasi gol nya ke depan. Karena itu bukanlah sebuah penghinaan terhadap satu pihak, namun justru kecintaan terhadap warisan budayanya.

"Itu adalah tarian untuk merayakan keragaman budaya dunia. Terima, hormati. Saya tidak akan berhenti." pungkasnya. (hru)