Hangatkan Ranjang, 6 Kiat Seks Ini Ampuh Lecut Libido
- Pixabay
BANDUNG – Beberapa orang mungkin berpikir ini adalah musim untuk membantu merasa nyaman dan dekat, tetapi bagi yang lain melihat dorongan seks malah menurun selama musim hujan. Bukan tanpa alasan, banyak pakar menyebut bahwa musim hujan sebenarnya bisa berdampak besar pada kehidupan seks bersama pasangan.
Pippa Murphy, pakar seks dan hubungan di condoms.uk, mengungkapkan bagaimana seks bisa baik untuk kesehatan mental seseorang. Dikatakan bahwa tidak merasa menginginkan seks bisa menjadi akibat dari gangguan afektif musiman (SAD), yang merupakan jenis depresi yang datang dan pergi sesuai musim.
Meskipun orang dapat mengalaminya setiap saat sepanjang tahun, momen itu paling umum selama musim hujan. Walau penyebab pasti SAD tidak diketahui, hal itu diduga terkait dengan kurangnya sinar matahari, yang dapat menyebabkan penurunan produksi melatonin dan serotonin yakni dua bahan kimia yang membantu mengatur ritme sirkadian dan suasana hati kita.
Selain menyebabkan perasaan sedih, lelah atau putus asa, perubahan ini juga dapat menyebabkan penurunan gairah seks bagi sebagian orang. Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan karena banyak hormon perasaan baik dilepaskan saat berhubungan seks seperti endorfin dan oksitosin, di mana keduanya mengaktifkan rasa senang, relaksasi, dan keintiman, sekaligus mencegah kecemasan dan depresi.
Jika kesehatan mental malah menghentikan keinginan berhubungan seks untuk sementara waktu, dan pikiran untuk berhubungan intim dengan pasangan jadi menakutkan. Pippa membagikan kiat-kiat terbaiknya untuk menyalakan kembali percikan dalam kehidupan seks. Berikut triknya dikutip dari laman Daily Star.
Jadikan Pelumas Sebagai Sahabat Baru
Ketika seorang wanita mengalami depresi, kadar estrogen mereka turun, yang berarti lebih sedikit pelumasan (dan lebih sedikit aliran darah) ke vagina mereka. Hal ini dapat menyebabkan seks yang menyakitkan atau kesulitan ketika mencoba untuk terangsang. Untungnya, ada cara untuk memerangi efek kekeringan vagina selama menopause.