Waspada Diare pada Anak, Jika Alami Hal Ini Segera Bawa ke Dokter

Ilustrasi kaki bayi
Sumber :
  • Pixabay

Penyebab lainnya, perubahan pola asupan, yakni sistem pencernaan belum terbiasa dengan asupan yang baru dikonsumsi, misalnya diare karena pertama kali minum susu. Pada kondisi ini, diare bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika disebabkan infeksi, butuh penanganan.

Zara Anak Ridwan Kamil Pilih Lepas Hijab, Buya Yahya Tegaskan Hal Ini: Haram

Kedua, diare kronis, yakni terjadi selama lebih dari dua minggu. Penyebabnya, malabsorbsi atau gangguan penyerapan, misalnya orang-orang yang memiliki intoleransi gluten, laktosa, fruktosa. Bisa juga karena penyakit yang terdapat peradangan di saluran cerna, seperti IBD (Inflammatory Bowel Disease) atau IBS (Irritable Bowel Syndrome).

"Maka, harus ada manajemen lifestyle dan makanan yang dikonsumsi. Gangguan saluran cerna yang terjadi secara kronik pun memerlukan penatalaksanaan yang komprehensif. Diare pun bergantung pada daya tahan tubuh," jelas dr. Avi.

Zara Anak Ridwan Kamil Lepas Hijab, Begini Hukum Islam: Murtad?

Diare perlu diwaspadai ketika berlangsung lebih dari tiga hari, dan sudah dibantu dengan oralit tapi gejalanya tidak membaik atau semakin parah. Apalagi jika ada tambahan gejala lain, seperti demam, mual, muntah, sakit perut, perut terasa keram, tiba-tiba BAB-nya ada lendir atau darah, maupun berkali-kali BAB. Kondisi tersebut memungkinkan diare disebabkan infeksi.

"Kalau diare, yang perlu kita waspadai adalah jangan sampai terjadi dehidrasi, karena saat diare banyak cairan tubuh yang hilang, karena keluar terus lewat feses. Cairan tubuh juga hilang beserta elektrolit-elektrolit yang memang untuk tubuh. Jadi caranya, minum air yang cukup, air putih atau ditambah cairan oralit yang mengandung garam dan gula," papar dr. Avi.

Cara Dapat Saldo DANA Gratis Jutaan Ribu, Tanpa Syarat Apapun!

Pencegahan diare paling utama tentu dari pola hidup bersih dan sehat agar mencegah masuknya kuman berbahaya ke mulut dan memicu diare. Batasi pula jenis makanan atau minuman yang memicu perut nyeri hingga diare, di mana jenisnya bisa berbeda-beda tiap orang.

"Supaya tidak diare, kita harus bisa memilih makanan, cara penyajiannya bersih atau tidak, cara meng-handle-nya cuci tangan dulu atau tidak. Kalau tidak bersih, risikonya lebih tinggi untuk terkontaminasi dan akan menyebabkan diare. Lalu, dibatasi atau menghindari makanan yang memang mencetuskan diare, karena kan memang orang satu dengan yang lain berbeda pencetusnya," tutup dr. Avi.(dra)