NASA Klaim Temukan Planet Mirip Bumi, Punya Banyak Air
- Pixabay
BANDUNG – Pesawat antariksa pemburu planet milik NASA (Badan Antariksa dan Penerbangan) telah menemukan planet keduanya yang berukuran sama dengan Bumi dan mungkin mempunyai banyak air.
Planet kembaran Bumi itu mengorbit pada bintang yang sama.
Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA diluncurkan pada April 2018 di mana sejak saat itu misi telah menemukan 285 planet ekstrasurya yang dikonfirmasi dan menjaring lebih dari 6.000 kandidat.
Salah satu planet paling menarik yang dikonfirmasi adalah dunia yang dijuluki TOI 700 d, yang berukuran sebesar Bumi dan terletak di zona layak huni bintangnya.
Sekarang para ilmuwan telah menentukan bahwa planet tersebut memiliki tetangga yang sama menggiurkannya, berkat data Oktober 2021 yang menyebut bahwa teleskop yang mengorbit Bumi itu telah melihat sesuatu yang menarik.
"Kami pertama kali melihatnya dan kami bertanya-tanya apakah ini nyata?" ujar seorang astronom di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Emily Gilbert.
TESS menemukan planet dengan menatap bintang selama sebulan, mencari penurunan kecil dalam kecerahan yang dapat mengindikasikan adanya planet yang melintas di antara bintang dan teleskop.
Dari penurunan ini, para astronom dapat memperkirakan ukuran planet dan jam orbitnya.
Pada 2020, Gilbert dan rekannya melaporkan penemuan tiga planet di sekitar bintang kecil bernama TOI 700 yang terletak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang itu adalah katai merah tapi tidak seperti banyak saudara kandungnya, TOI 700 relatif tenang tanpa aktivitas, seperti dikutip dari situs Space, Kamis, 12 Januari 2023.
"Dalam kumpulan data dua tahun penuh yang kami miliki dari TESS, kami tidak melihat bukti suar optik," kata Gilbert.
Dua dari tiga planet yang awalnya ditemukan TESS di sistem TOI 700 mengorbit terlalu dekat dengan bintang sehingga tidak terlihat seperti Bumi.
Akan tetapi, dunia ketiga, yang dikenal sebagai TOI 700 d sangatlah menggiurkan.
Dunia itu sekitar 20 persen lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintang setiap 37 hari serta menempatkannya di zona layak huni, di mana suhu harus memungkinkan banyak air ada di permukaan.
Para ilmuwan telah membandingkan sistemnya dengan TRAPPIST-1, sebuah sistem yang berjarak 39,5 tahun cahaya dari dunia manusia yang dikenal dengan tujuh planet seukuran Bumi.
"Ini benar-benar perbandingan yang sangat menarik," kata Gilbert. Tetapi sistem TOI 700 akan lebih mudah untuk dipelajari, mengingat TRAPPIST-1 adalah bintang yang lebih aktif dan lebih redup. Sistem TRAPPIST sangat padat, semua planet dijejalkan dengan sangat rapat.
Ilmuwan mengatakan bahwa TOI 700 d memiliki saudara ketiga yang dijuluki TOI 700 e.
Itu berada di wilayah yang disebut oleh para astronom sebagai zona layak huni, tetapi definisi itu berubah-ubah.
Secara khusus, karena para astronom telah menyadari bahwa Planet Venus dan Mars kemungkinan pernah menahan air di permukaannya, beberapa telah mengusulkan zona layak huni yang berpotensi ada kehidupan.
Gilbert dan rekan-rekannya memperkirakan bahwa TOI 700 e berukuran sekitar 95 persen dari ukuran Bumi, sehingga kemungkinan itu mempunyai material berbatu dan mengorbit setiap 28 hari di Bumi.