Jajanan Ciki Ngebul Bikin Lambung Bocor hingga Picu Ledakan
- Tangkapan Layar: YouTube
BANDUNG – Banyak makanan ringan atau kudapan anak-anak yang paling sering ditawarkan cenderung memiliki nilai gizi yang lebih rendah dan yang terpenting juga memengaruhi kesehatan pencernaan si kecil. Bahkan kini, kudapan yang dijajakan cenderung membahayakan karena dapat merusak lambung anak, seperti pada kasus jajanan ice smoke atau ciki ngebul (cikibul).
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) dalam Media Briefing virtual bersama Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) mengenai Jajanan Anak dan Kesehatan Pencernaan, menyoroti kasus nitrogen cair yang menyasar anak-anak. Menurut dokter Muzal, cikibul dengan nitrogen cair tersebut harus dijajakan dengan pengawasan ahli.
"Ciki ngebul sebenarnya (berasal dari) nitrogen cair. Selama dikelola dengan baik, relatif masih diperbolehkan. Sedikit jumlahnya dan dipakai dengan pengawasan. Tidak boleh sembarangan dipakai nitrogen cair untuk menyajikan dan mengolah makanan," kata Muzal.
Muzal mengatakan bahwa pada umumnya nitrogen dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya, 70 persen udara yang dihirup berasal dari nitrogen. Tak heran, nitrogen sendiri kerap dipakai untuk dimanfaatkan dalam mengawetkan makanan.
"Mengawetkan makanan itu (seperti pendingin suhu). Si tempat tertentu seperti hotel, resto ada orang yang mengerti cara penanganan nitrogen cair. (Jika asal) Yang mengelola terlalu lama juga bisa terluka (karena dingin). Penyimpanannya juga tidak bisa di ruang sembarangan karena bisa meledak," tambahnya.
Selain untuk mengawetkan makanan, Muzal menyebutkan bahwa fungsi nitrogen cair dapat digunakan untuk mengolah sajian es krim. Selama pengolahannya baik dan bentuk cair dari nitrogen sudah menguap, maka suhunya tidak lagi terlalu dingin yang berisiko melukai organ tubuh saat dikonsumsi.
"Kalau masih bentuk cair yang bahaya. Misal diberikan cepat-cepat, belum hilang cairnya, masuk ke lambung. Seperti saya bilang tadi, (kadar nitrogen) 1 ml jadi 700 ml (di dalam lambung) karena bisa mengembang dengan cepat. Bikin kembung, bahkan lambung atau usus bocor. Kalau masuknya banyak langsung, sedangkan kapasitas lambung anak nggak banyak, mendadak mengembang bisa bocor (lambung)," tuturnya.
Melihat banyaknya tren yang mudah diserap masyarakat seperti makanan cikibul yang viral, maka dokter Muzal mengimbau agar anak-anak lebih dikontrol dari sisi pola makannya. Bawakan bekal dengan porsi seimbang atau anjurkan anak memilih makanan yang seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, dan serat serta harus dijaga kebersihan dan keamanannya.
"Makanan paling aman dari rumah. Mungkin kalau tidak bisa bawa bekal, di sekolah anak-anak di kontrol. Sekolah yang baik, kantinnya sudah dikontrol. Kebersihan terutama dijaga, kandungannya bergizi. Tidak hanya gula saja, tidak sehat itu tidak boleh seperti hanya karbohidrat. Kebersihan, kandungan makanan, penyajiannya tentu piringnya dicuci di air mengalir. Jajanan tidak harus mahal tapi sehat," tandasnya.