Sejarah PSK Indonesia Kisah Kelam Seks Wanita Pribumi Zaman Kolonial

wanita PSK masa kolonial Belanda
Sumber :
  • istimewa

"Kami harus menyalurkan hasrat seksual kami dengan wanita pelacur. Syaratnya, sebelum 'main' harus diusapi saleb SN sampai pedih. Inilah satu-satunya cara pencegahan penyakit kelamin," aku Budiardjo dalam memoarnya, Siapa Sudi Saya Dongengi (1996: 23). 

3 Gaya Seks Bikin Istri Ketagihan Tiap Hari, Maunya Minta Terus!

Kebiasaan bercinta pada serdadu tersebut ikut melahirkan tempat-tempat pelacuran di era kolonial. "Biasanya, dimana ada tangsi KNIL, di kota itu tentu terdapat pula wanita tuna susila," tulis Mayor Jenderal Soemarno Sosroatmodjo, yang di zaman kolonial jadi dokter pemerintah di Kalimantan, dalam memoarnya, Dari Rimba Raya ke Jakarta Raya (1981: 229).

Tempat pelacuran biasanya tidak jauh dari tangsi. Bisa disamping, bisa juga di belakang. Karena para serdadu itu harus melepas penat. Di sekitar bekas areal tangsi KNIL di Balikpapan (sekitar Polres), misalnya, pernah ada tempat mesum di Jalan Dondang. Kemaksiatan serdadu KNIL era kolonial tak hanya di luar tangsi. Di dalam tangsi, kemaksiatan adalah hal biasa.

3 Posisi Seks Nakal ala Kama Sutra, Nomor 1 Bikin Ketagihan

Frances Gouda dalam Dutch Culture Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda 1900-1942 (2007) menyebut, "Pendapat publik di metropolis Eropa telah membentuk bayangan penuh skandal tentang barak militer di Hindia (Indonesia) sebagai tempat yang penuh maksiat" (hlm. 198).

Gouda mengutip bahwa ratusan serdadu tidur bersama gadis atau pembantu perempuan mereka di barak dan tidak ubahnya seperti binatang kawin. Begitulah pikiran orang kulit putih yang negaranya dibikin kaya berkat kegigihan serdadu-serdadu yang dianggap amoral itu.

Terbongkar! Istri Andrew Andika Kantongi Bukti Perselingkuhan Suaminya: Lebih dari Sekali

Merendahkan Perempuan Pribumi Setelah era kolonial selesai dan revolusi bergolak, dunia tangsi tetaplah dekat dengan kecabulan. Entah itu KNIL yang kebanyakan Indonesia maupun bule-bule KNIL, mereka juga jadi pangsa pasar pelacuran.

Seorang serdadu Belanda, seperti dikutip Gert Oostinde dan kawan-kawan dalam Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950 (2016: 254-256), bercerita bagaimana otoritas militer berusaha mencegah pelacuran dengan pengawasan ketat Polisi Militer mereka atau tontonan menjijikan soal bahaya penyakit kelamin akibat salah pilih lawan bercinta.

Halaman Selanjutnya
img_title