Benarkah Daging Merah Sebabkan Kanker? Begini Kata Dokter

Ilustrasi daging
Sumber :
  • Pixabay

VIVA BandungKanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada tahun 2020. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100 ribu penduduk atau berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara.

Tragis! Suami di Ciamis Mutilasi Istri dan Jual Dagingnya ke Warga

Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, sebesar 42 per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 17 orang per 100 ribu penduduk. Kemudian, diikuti kanker leher rahim sebesar 23 orang per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 14 orang per 100 ribu penduduk.

Berkaitan dengan kanker, masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan belakangan ini memilih untuk menjalankan gaya hidup sehat. Salah satunya tidak mengonsumsi daging merah. Sebab daging merah disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kanker. Benarkah?

Waspada! Obat Pelangsing yang Kerap Diendorse Artis, Ini Penjelasan Dokter

Hematologi onkologi dari MRCCC Siloam Hospital, dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD, KHOM, mengungkap, memang dalam sebuah penelitian di Amerika menyatakan, mengonsumsi daging merah yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kanker. Namun, penelitian tersebut tidak cocok dengan kebiasaan orang Indonesia dalam mengonsumi daging merah.

"Penelitian terhadap kanker usus, tapi kalau kita tau porsi makannya orang Amerika dibanding porsi makannya kita tidak valid. Makan steak kita 200 gram kalau di Amerika mungkin sekali makan 500 gram, jadi itu 100 persen hoax," kata dia saat ditemui dalam acara press conference Deteksi Dini Kanker Payudara, di Semanggi, Jakarta, Selasa 7 Februari 2023.

Kesehatan Raja Charles Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman

Sementara itu, ketika berbicara daging yang diolah dengan cara dibakar sendiri memang memiliki risiko menyebabkan terjadinya kanker. Sebab berdasarkan penelitian, saat daging dibakar akan terbentuk polikarbonat. Polikarbonat ini kata dia secara teori bisa meningkatkan risiko kanker karena bersifat karsinogenik. Namun demikian, bagi para pecinta steak dan sate bisa menyiasatinya dengan bijak.

"Kalau makan steak medium rare jangan justru well done. Kalau sate item dibersihkan, yang hitam itu memang yang bikin kanker," kata dia.

Jeffry juga mengungkap bahwa sebenarnya daging merah merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan untuk tubuh terutama bagi para pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan.

"Pada saat pasien menjalani kemo pengobatan, itu justru daging merah adalah protein yang baik. Jadi jangan takut makan daging untuk ukuran orang Indonesia, menjalani pengobatan membutuhkan variasi makanan termasuk salah satunya daging," ujar dia.