5 Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa Menurut Ahli Kesehatan

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bandung – Umat Muslim menunaikan ibadah puasa selama Ramadan. Tak sedikit pula para ibu hamil yang ingin melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Makan Sedikit Tapi Cepat Kenyang? Awas, Ini Tanda Bahaya Kesehatan yang Tak Boleh Diabaikan

Perlu diketahui, ibu hamil memang diperbolehkan untuk berpuasa. Namun dengan syarat sang ibu dan janin dalam kondisi yang sehat.

Kendati demikian, ibu hamil tidak boleh memaksakan diri untuk berpuasa jika kondisinya tidak memungkinkan.

Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar

Untuk menjaga kesehatan dirinya dan janin yang dikandung, ada beberapa kondisi yang mewajibkan ibu hamil untuk membatalkan puasanya.

Seorang dokter sekaligus healthy vlogger, dr. Saddam Ismail mengungkapkan beberapa kondisi kesehatan yang membuat ibu hamil harus segera membatalkan puasa.

Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan? Begini Anjuran dan Keutamaannya

Dilansir Bandung.viva.co.id dari kanal YouTube Saddam Ismail, berikut 5 tanda ibu hamil harus membatalkan puasa:

1. Bayi kurang gerak

Ibu hamil yang sudah memasuki trimester kedua biasanya sudah bisa merasakan gerakan janin, baik dari perubahan posisi ataupun tendangan-tendangan yang dilakukan oleh bayinya.

Pada umumnya, gerakan sang bayi terasa kuat dan sering menendang yang kemudian tiba-tiba melemah dan berkurang, bahkan menghilang.

Jika terjadi hal seperti itu, dr. Saddam menyarankan untuk segera membatalkan puasa.

Setelah membatalkan puasa, perhatikan reaksi sang bayi. Jika gerakan janin masih melemah, bahkan menghilang, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

2. Dehidrasi

Menurut dr. Saddam, kondisi dehidrasi tidak boleh dianggap remeh oleh ibu hamil kondisi tersebut bisa menyebabkan sang ibu pingsan, bahkan kejang karena kekurangan cairan.

Ibu hamil juga membutuhkan lebih banyak cairan dibandingkan orang yang tidak hamil. Tidak lain dan tidak bukan, kondisi ini mempengaruhi kesehatan janinnya.

"Karena hubungannya itu ke plasenta. Nanti, suplai oksigen dan nutrisi untuk ke bayi terganggu. Akhirnya pengaruh terhadap tumbuh kembang bayi atau keselamatan bayi," terang dr. Saddam Ismail.

Kondisi kekurangan nutrisi dan oksigen pada janin bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Maka dari itu, disarankan untuk segera membatalkan puasa jika merasa dehidrasi.

Adapun ciri-ciri dehidrasi yang terjadi pada ibu hamil antara lain kelelahan, pusing, rasa haus berlebih, bibir dan kulit kering, rasa kantuk yang lebih daripada biasanya, intensitas buang air kecil berkurang, bahkan tidak buar air kecil sekitar 6 jam.

3. Mimisan

Ibu hamil biasanya akan mengalami perubahan hormonal sehingga menyebabkan aliran darah meningkat dan pembuluh darah di hidung mudah pecah atau disebut dengan mimisan.

Apabila seorang bumil mimisan, bahkan keluar darah terus-menerus selama 30 menit atau lebih yang disertai pusing dan sesak nafas, disarankan untuk segera membatalkan puasa.

Setelah berbuka puasa, berikan terapi untuk meredakan mimisan tersebut.

4. Tekanan darah tinggi

Apabila seorang ibu hamil yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, sebaiknya segera membatalkan puasa ketika tekanan darahnya meningkat.

Keluhan sakit kepala, mual, muntah, hingga kaki dan tangan mengalami bengkak membuat seorang bumil harus segera membatalkan puasa dan minum obat darah tinggi yang disarankan oleh dokter.

Setelah ibu hamil mengetahui tekanan darahnya tinggi, dr. Saddam menegaskan bumil agar tidak memaksakan diri untuk berpuasa.

"Karena saat hamil, yang diperhatikan bukan kesehatan ibu saja, tapi juga kondisi janinnya juga," kata dr Saddam.

5. Keluar cairan atau darah dari jalan lahir

Ketika ibu hamil tiba-tiba keluar cairan atau darah dari jalan lahir, dr. Saddam menyarankan agar bumil segera membatalkan puasanya.

Setelah itu, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya sehingga bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Itulah 5 kondisi yang mana seorang ibu hamil disarankan untuk segera membatalkan puasanya.

Para bumil disarankan agar tidak memaksakan diri untuk berpuasa karena kondisi tubuh dan janin yang dipertaruhkan, apalagi jika sang dokter kandungan tak mengizinkan untuk berpuasa