Minum Air Dingin di Kala Cuaca Panas Bisa Bikin Batuk, Benarkah?

Ilustrasi air es
Sumber :
  • Pixabay

Bandung - Indonesia, belakangan ini sedang mengalami cuaca yang sangat panas, buntut cuaca panas tersebut, polusi udara pun tak terbendung sehingga menyebabkan daya tahan tubuh ikut menurun hingga memicu batuk yang tak berkesudahan.

Gak Nyangka! Begini Kisah di Balik Mualafnya Dokter Tirta, Karena Sang Ayah?

Saat cuaca panas seperti ini biasanya kebanyakan orang sering meminum air dingin untuk menghilangkan dahaga mereka. Namun katanya meminum air dingin dapat mempermudah terserang batuk. Benarkah demikian?

Ilustrasi es batu

Photo :
  • Pixabay
Deretan Fakta dan Mitos Mengenai Radiasi HP, Bisa Menurunkan Kualitas Sperma

Perlu diketahui bahwa daya tahan tubuh dapat berbeda pada tiap orang, di mana salah satu gejalanya yaitu batuk yang dapat dialami sejumlah masyarakat di kota-kota besar di Indonesia. Menurut pakar medis sekaligus konten kreator kesehatan, Dr. Farhan Zubedi, batuk dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau virus serta penyebab lainnya.

"Penyebab batuk antara lain Infeksi bakteri atau virus, asma karena histamin bikin gatal tenggorokan, ada alergi, penurunan daya tahan tubuh, kebiasaan merokok, atau konsumsi obat seperti hipertensi," jelasnya dalam acara Launching Imboost Cough dengan tema "Inovasi Terbaru Atasi Batuk', di Jakarta.

Jelang Duel Melawan Qatar, Shin Tae-young Dapat Kabar Buruk dari Persib Bandung

Pencetus batuk akibat asma dan alergi sendiri biasanya berasal dari makanan atau minuman tertentu. Ditambah dengan penurunan daya tahan tubuh di cuaca panas sehingga membuat keluhan batuk semakin menjadi-jadi. Namun, benarkah minum air dingin di tengah cuaca panas akan menyebabkan batuk?

"Batuk tidak akan terjadi kalau tidak ada penyebab patogen. Minum es jadi batuk, itu enggak, itu faktor risiko. Kalau bisa dikurangi, kurangi. Minum es tidak terlalu pengaruh batuk karena suhu air akan disesuaikan tubuh," jelasnya.

Kendati begitu, dokter Farhan tetap menganjurkan agar menghindari sejumlah makanan atau minuman yang membuat risiko batuk semakin besar. Seperti kebiasaan makanan yang digoreng, santan, pedas, cokelat, keripik dan sejenisnya, serta minuman manis. Namun pada dasarnya, batuk terjadi akibat infeksi bakteri atau virus yang menyebabkan peradangan di tenggorokan.

"Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran napas. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk," jelasnya.

Ilustrasi batuk

Photo :
  • Freepik

Ia melanjutkan bahwa saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernapasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernapasan. Saat batuk terjadi, daya tahan tubuh kita akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus. 

"Ketika muncul batuk, masyarakat seringkali hanya mengobati batuknya saja," bebernya. 

Sebelum batuk semakin mengganggu aktivitas harian kita dan mencegah munculnya penyakit yang lebih berat, perlu dilakukan swamedikasi. Pilihlah obat batuk yang tidak hanya meredakan batuk saja tapi juga meningkatkan daya tahan tubuh. 

"Dengan meningkatkan daya tahan tubuh saat sakit, maka akan mempercepat pemulihan sehingga batuk tidak berkepanjangan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat. Namun bila tak kunjung membaik misalnya batuk semakin menjadi-jadi, dahak menjadi berwarna hijau, apalagi ditambah demam, maka tentu kita harus segera berobat ke dokter," tandasnya.