Peran Guru di Era Globalisasi, Bentengi Siswa dari Konten Negatif
BANDUNG – Dewasa ini, perkembangan dunia internet yang sangat pesat membawa dampak terhadap menyempitan jarak antara bangsa di dunia atau biasa dikenal sebagai globalisasi.
Namun, pengaruh globalisasi berdampak sangat signifikan terhadap karakter siswa atau pelajar.
Untuk membentengi hal tersebut, selain peran keluarga, pendidik atau guru patut ikut serta dalam membentengi para siswa dari konten-konten negatif.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama dalam acara webinar 'Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif' yang digelar oleh Kemenkoninfo melalui Ditjen Aplikasi dan Komunikasi pada Selasa, 28 Juni 202.
"Guru di tengah perkembangan teknologi harus tetap jadi benteng anak-anak supaya terhindar dari berbagai konten negatif yang berseliweran di dalam gadget," jelas Acep.
Acara tersebut dihadiri oleh para peserta dari Guru di Kabupaten Kuningan dengan tiga narasumber yakni Ono Surono selaku Anggota Komisi IV DPR RI, Budi Hermawan selaku kepala UPTD Tikomdik Provinsi Jawa Barat dan Budi Dalton seniman Jabar.
Hal serupa dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G. Plate, yang turut membuka acara webinar tersebut.
"Dalam pandemi Covid-19 kita dituntut untuk melek pada teknologi. Acara ini bertujuan untuk menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau pjj untuk bisa maksimal. Kegiatan ini diperuntukan untuk siswa mahasiswa dan juga tenaga pendidik," tutur Johny G Plate.
Sementara itu, Budi Dalton yang didapuk sebagai narasumber acara tersebut mengatakan, dengan perkembangan teknologi, guru yang semula dominan dalam proses belajar mengajar, kini bergeser jadi fasilitator.
Peserta didik kini tak lagi mendapat ilmu pengetahuan dari guru atau buku. Namun juga gadget yang ada di tangannya.
"Namun, peran guru tetap harus ada untuk mencegah penyebaran konten negatif ke pelajar," kata dia.
Menurutnya, teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar. Ini merupakan suatu kesatuan yang utuh untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Selain itu, menurut Ono Surono selaku anggota komisi IV DPR RI yang juga sebagai narasumber menyebut ada 8 kompetensi literasi digital.
"Antara lain mengakses, mengelola informasi, mendesain pesan, memproses informasi, berbagi pesan, membangun tanggapan terhadap permasalhan, perlindungan data dan kolaborasi," jelasnya.
Selain itu dia juga menambahkan sepesat-pesatnya perkembangan teknologi, semua pihak juga harus tetap mengedepankan human being atau sisi manusia.
Dalam acara tersebut juga digelar deklarasi Guru Anti Konten Negatif yang dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama.