Karena Memiliki Taring, Ustadz Khalid Basalamah Sarankan Umat Islam Tidak Pelihara Kucing

Ustadz Khalid Basalamah
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Kucing merupakan salah satu binatang alternatif yang banyak dipilih oleh banyak orang untuk dipelihara.

Ramai Perdebatan Soal Musik, Ternyata Begini Hukumnya dalam Islam

Tampangnya yang lucu dan menggemaskan jadi daya tarik tersendiri dari kucing untuk memikat orang-orang agar memeliharanya.

Maka tak ayal hampir di setiap rumah teruatama di perkotaan, sering kita temui kucing peliharaan.

Gelar Pengajian, Rizky Febian Berencana Ajak Mahalini Masuk Islam Sebelum Menikah

Dalam sejarah Islam sendiri, beberapa sahabat Rasulullah juga tercatat memilih kucing sebagai hewan peliharaannya.

Tidak hanya itu, jika ditelaah dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW juga tidak pernah memberikan larangan untuk memelihara kucing.

Profil Chandrika Chika, Selebgram Cantik yang Terjerat Kasus Narkoba

Meski begitu, soal menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan terdapat beberapa pendapat dari kalangan ahli agama.

Ilustrasi kucing

Photo :
  • Pixabay

Salah satu pendapat yang kontra adalah pandangan dai kondang Ustadz Khalid Basalamah.

Karena mengedepankan kehati-hatian, penceramah yang dikenal dengan dakwah salafnya ini menyarankan agar umat islam sebaiknya tidak menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan. 

"Saran saya jangan pelihara kucing, walaupun Abu Hurairah pernah memeliharanya, sahabat Nabi cuma beliau, yang lainnya tidak ada yang memelihara. Tapi memang Nabi tidak tegur, cuma hewan yang bertaring ini memang lebih baik tidak dipelihara," kata Ustaz Khalid Basalamah seperti dilansir dari akun tayangan yang beredar pada Rabu, 27 Maret 2024. 

Meski tidak ada larangan spesifik dalam islam terkait pemeliharaan kucing, namun Ustadz Khalid Basalamah menyarankan umat Muslim untuk menghindarinya.

Pasalnya, kata Khalid, kotoran kucing termasuk najis dan bisa mengganggu kekhusyuan ibadah.

 "Kencingnya kucing najis. Hewan-hewan yang bertaring yang dilarang dimakan kotorannya, najis. Dan najisnya berat ya. Najis hissi namanya, sama dengan kencing manusia hukumnya," ujar Ustaz Khalid Basalamah.  

"Beda dengan ayam, ayam itu hewan yang boleh dimakan, kotorannya najis maknawi, artinya tidak menajiskan kalau dibersihin, sudah tidak ada masalah," tambahnya.

 Saran dari Ustadz Khalid tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah beliau kaji.

Namun, pilihan ini dikembalikan kepada masing-masing individu untuk memutuskannya.

Akan tetapi, jika tetap ingin memelihara kucing, maka harus diutamakan kebersihannya.