Mengenal Abenomics, Warisan Ekonomi Jepang Dari PM Shinzo Abe
- istimewa
Panah Abenomics tersebut, yakni melalui kebijakan moneter yang longgar, stimulus fiskal, dan reformasi struktural untuk mengatasi populasi yang cepat menua dan menyusut.
Melalui dua panah pertama, Abe berhasil membuat suku bunga yang sangat rendah dan pelonggaran kuantitatif dengan belanja puluhan miliar dolar AS untuk infrastuktur baru dan pemberian uang tunai.
Sementara dengan reformasi ekonomi, Abenomics bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan memangkas birokrasi, dan pajak perusahaan serta, memperluas angkatan kerja dengan mendorong partisipasi lebih banyak perempuan, manula, dan imigran.
"Kita harus melihat ke masa depan, daripada mengkhawatirkan masa kini. Jepang mungkin menua. Jepang mungkin kehilangan populasinya, tapi ini adalah insentif bagi kami," kata Abe dalam pidato pada 2016 yang menjelaskan visi ekonominya, dikutip dari Aljazeera, Sabtu, 9 Juli 2022.
Secara umum, Abe sempat berhasil dalam membalikkan ekonomi Jepang, hingga menduduki peringkat terbesar ketiga di dunia waktu itu.
Selama masa jabatannya, pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat dari kelesuan pada 1990-an dan 2000-an, ekspor juga meningkat, dan pengangguran turun ke level terendah dalam beberapa dekade.
Pada 2015 hingga 2017, Jepang mencatat pertumbuhan positif dalam delapan kuartal berturut-turut. Hal ini merupakan rekor terpanjang dalam hampir 30 tahun.