Lebih Utamaan Kurban Kambing atau Sapi? Begini Jawaban Ustadz Khalid Basalamah

Ilustrasi Hewan Kurban
Sumber :
  • VIVA.co.id

Bandung - Tinggal menghitung hari, umat Muslim di Tanah Air akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha.

Makan Daging Kurban Berlebihan? Awas Kolesterol Tinggi Mengintai, Kenali 7 Tandanya

Melalui Kementerian Agama, Pemerintah memutuskan Idul Adha tahun ini bertepatan dengan hari Senin, 17 Juni 2024.

Salah satu ibadah yang paling utama saat momen perayaan Idul Adha adalah berkurban.

Terungkap! Alasan Sapi Limosin Jadi Primadona Hewan Kurban Para Artis Hingga Presiden

Selain kambing, biasanya masyarakat Indonesia juga melakukan kurban dengan menggunakan sapi

Namun, belakangan kerap muncul pertanyaan, mani yang lebih utama, kurban sapi atau kambing?

Ternyata Dzikir Khusus Setelah Salat 5 Waktu Tidak Dianjurkan, Kata Ustadz Khalid Basalamah

Distribusi Hewan Kurban DPD PDI Perjuangan Jabar

Photo :
  • istimewa

Menjawab hal itu, pendakwah ternama, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan yang lebih utama untuk dijadikan hewan qurban adalah kambing.

Katanya, sebab Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk berkurban menggunakan kambing bukan sapi. 

"Karena Nabi SAW berkurban dengan kambing dan domba," ujar Ustaz Khalid Basalamah dalam video yang diunggah di Youtube Seputar Islam Channel, dikutip VIVA, Sabtu 15 Juni 2024.

Meski begitu, Ustadz Khalid sebenarnya tidak melarang seseorang untuk berkurban menggunakan sapi. Namun, dia hanya menegaskan jika yang lebih utama adalah kambing. 

"Kita di Indonesia lebih suka sapi, sapi boleh, karena selama dari kecil lebih banyak makan daging sapi. Padahal di sini sebenernya bukan masalah suka atau tidak suka dagingnya, masalahnya perintah atau bukan perintah," jelasnya.

"Afdhol atau mufadhol, lebih baik atau yang baik. Sapi kalau kita beli misalnya Rp20 juta bisa dapat 20-30 kg. Kambing dapatnya cuma 15 kg misalnya, lebih sedikit. Tapi tetap kambing lebih afdhol," tambah dia. 

Lanjut Ustadz Khalid, yang dimaksud dengan lebih utama adalah pahala kelak yang akan kita dapatkan menjadi lebih besar.   

"Jadi kita harus bisa menerima ini, bukan tidak boleh sapi. Boleh. Tapi afdholnya tetap kambing. Artinya lebih besar pahalanya. Untuk apa kita pangkas-pangkas pahala kita, lebih baik kambing," pungkas beliau.