ENERGI FUSI: Teknologi yang Bisa Menyediakan Energi Tanpa Batas dan Bebas Polusi
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Energi fusi bekerja dengan menggabungkan inti atom hidrogen untuk menghasilkan energi, mirip dengan reaksi yang terjadi di dalam matahari. Berbeda dengan energi fisi yang memecah inti atom dan menghasilkan limbah radioaktif berbahaya, energi fusi menghasilkan sangat sedikit limbah dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Potensi inilah yang menjadikannya sebagai alternatif masa depan untuk menggantikan energi fosil yang saat ini semakin menipis dan memperparah perubahan iklim.
Proyek ITER, yang merupakan kolaborasi dari 35 negara termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, dan China, menjadi harapan utama untuk mewujudkan energi fusi dalam skala besar. ITER bertujuan untuk membangun reaktor fusi yang dapat menghasilkan lebih banyak energi. Jika berhasil, ITER akan membuka jalan menuju pembangkit listrik fusi yang dapat digunakan secara komersial.
Meskipun potensinya sangat besar, tantangan dalam mengembangkan teknologi ini tidak sedikit. Selain membutuhkan biaya yang sangat tinggi dengan anggaran proyek mencapai miliaran dolar, energi fusi masih menghadapi berbagai kendala teknis, termasuk bagaimana menjaga kestabilan reaksi fusi dalam waktu yang lama. Teknologi ini juga memerlukan waktu beberapa dekade sebelum benar-benar bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Meski begitu, para ilmuwan tetap optimis. Jika energi fusi berhasil dikembangkan, dunia bisa memiliki sumber energi yang hampir tak terbatas, bebas polusi, dan berkelanjutan. Dengan kata lain, energi fusi berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis energi global dan mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin parah, terlebih lagi sumber energi fosil yang tidak terbarukan juga semakin menipis. Saat ini, dunia tengah menantikan apakah energi fusi akan benar-benar menjadi revolusi energi berikutnya yang mampu membawa perubahan besar bagi peradaban manusia.