Tim Peneliti Gabungan Ini Berhasil Kembangkan Teknologi Ubah CO2 Jadi Bahan Bakar
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Perubahan iklim semakin mengancam kelangsungan hidup manusia. Namun sebuah terobosan teknologi baru membawa secercah harapan. Tim peneliti gabungan dari Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Keio University, dan Kyushu University berhasil mengembangkan metode elektrokimia revolusioner untuk mengubah gas karbon dioksida (CO2) menjadi bahan bakar dan senyawa kimia bernilai tambah.
Inovasi ini menggunakan elektroda boron-doped diamond (BDD) yang dimodifikasi dengan bahan SnO-SnO2/Ti3C2Tx sebagai katalis. Pada konsentrasi optimal 0,2 g/mL elektroda ini mampu menghasilkan asam format (HCOOH) dengan konsentrasi tertinggi 21,32 ppm. Pencapaian ini jauh melampaui kinerja elektroda bare-BDD dan BDD-MXene.
Temuan ini membuka jalan bagi solusi ganda terhadap krisis lingkungan dan energi. Di satu sisi teknologi ini berpotensi besar mengurangi emisi CO2 yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Di sisi lain ia juga menawarkan alternatif produksi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Meski masih dalam tahap penelitian keberhasilan ini memberi harapan baru bagi upaya mitigasi perubahan iklim. Pabrik-pabrik yang selama ini menjadi penyumbang utama emisi CO2 justru bisa menjadi penghasil bahan bakar alternatif. Kita bisa menyaksikan transformasi besar-besaran dalam lanskap industri global.
Tentu saja masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum teknologi ini bisa diimplementasikan secara luas. Namun langkah pertama yang menjanjikan telah diambil. Kini saatnya bagi pemerintah sektor swasta dan komunitas ilmiah untuk berkolaborasi mengembangkan inovasi ini lebih jauh.