Microsoft Buat AI yang Bisa Hemat Listrik Sampai 800 Megawatt
VIVABandung – Microsoft mengungkap strategi cerdas mereka dalam mengoptimalkan penggunaan daya listrik untuk teknologi kecerdasan buatan (AI) di pusat data. Salah satu inovasi kunci yang diterapkan adalah teknik "pemanenan daya" yang memungkinkan pemanfaatan maksimal setiap watt listrik yang tersedia.
Konsep pemanenan daya ini merujuk pada praktik yang memungkinkan Microsoft memaksimalkan penggunaan daya yang tersedia. Sebagai contoh, jika suatu beban kerja tidak mengonsumsi seluruh daya yang dialokasikan, kelebihan daya tersebut dapat dipinjam atau bahkan dialihkan ke beban kerja lain.
Sejak tahun 2019, penerapan teknik ini telah berhasil menghemat sekitar 800 megawatt listrik dari pusat data yang ada. Jumlah tersebut setara dengan daya yang dibutuhkan mobil listrik untuk menempuh jarak sekitar 2,8 juta mil. Yang lebih mengesankan lagi, dalam setahun terakhir, meski beban kerja AI pelanggan meningkat, tingkat penghematan daya Microsoft justru meningkat dua kali lipat.
Microsoft terus menerapkan praktik terbaik ini di seluruh perangkat pusat data mereka. Tujuannya adalah untuk memulihkan dan mengalokasikan ulang daya yang tidak terpakai tanpa mengorbankan kinerja atau keandalan sistem.
Selain pemanenan daya, Microsoft juga menerapkan manajemen beban kerja cerdas menggunakan kecerdasan buatan. Mereka menggunakan teknologi bernama Project Forge yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menjadwalkan pelatihan dan inferensi AI secara virtual.
Dengan Project Forge, Microsoft berhasil meningkatkan tingkat utilisasi perangkat keras dari 50-60% menjadi 80-90%. Ini berarti lebih banyak daya komputasi yang dapat dihasilkan dari jumlah listrik yang sama.