Hapus Email Bisa Turunkan Risiko Pemanasan Global?
- Pixabay / mariananbu
Bandung – Baru-baru ini publik heboh dengan tren hapus email di Inbox. Hal ini ramai digaungkan oleh sejumlah warganet menjelang peringatan Hari Bumi.
Kampanye hapus email ini menjelang peringatan Hari Bumi yang akan jatuh pada tanggal 22 April 2022. Menghapus email diklaim bisa menurunkan risiko pemanasan global.
Lantas benarkah demikian? simak penjelasannya berikut ini:
Di era serba canggih saat ini, email menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk memudahkan segala pekerjaan, baik bagi siswa, mahasiswa, karyawan dan sebagainya.
Tak jarang, setiap orang pasti memiliki email, bahkan ada yang juga memiliki lebih dari satu email untuk menunjang pekerjaan, bermain media sosial dan lain-lain.
Belakangan ini sebuah rumor beredar hingga menghebohkan warganet jika email menjadi salah satu menyebab golbal warming.
Melansir The Washington Post, setaip surel yang kita kirim bisa menghasilkan emisi karbon, di mana hal itu bisa mempengaruhi global warming.
Sederhananya, tumpukan email yang ada di dalam perangkat kita bisa membuat kinerja server layanan menjadi lebih besar sehingga menghasilkan polusi yang lebih tinggi.
Polusi tersebutlah yang bisa meningkatkan emisi karbon yang berdampak pada pemanasan global atau global warming.
Tumpukan email bisa membuat kinerja server layanan email menjadi lebih besar sehingga menghasilkan polusi lebih tinggi yang dapat meningkatkan emisi karbon bumi.
Server layanan yang dimaksud sebenarnya adalah mesin-mesin data center yang menyedot listrik dalam jumlah besar.
Bahkan, seorang Ilmuwan bernama Berners Lee menyebut jika menumpuknya email selama satu tahun sama saja dengan menyumbang lebih dari 136 ribu karbon ke Bumi.
Hal tersebut setara dengan mengemudi mobil dengan jarak tempuh 200 mil atau 300 ribu kilometer.(aga)