Benarkah MSG Bisa Bunuh Sel Otak dan Merusak Sistem Saraf?
- Pixabay
BANDUNG – Bumbu penyedap rasa atau dikenal sebagai monosodium glutamate (MSG) oleh warganet di Instagram dikalim dapat membunuh sel-sel otak. Pada unggahan itu disebut pula MSG dapat merusak sistem saraf manusia dan dapat menyebabkan kebingungan, kecemasan, bahkan mikro-strok.
"MSG biasanya menumpuk di otak Anda, masuk jauh ke dalam jaringan otak Anda. Itu dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, membunuh ribuan sel otak Anda, mengganggu impuls listrik, melemahkan neurotransmiter, membakar neuron, membuat Anda merasa bingung dan cemas, dan bahkan menyebabkan strok mikro.” Demikian narasi unggahan itu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Tapi, benarkah MSG membunuh sel-sel otak dan merusak sistem saraf?
Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), seperti dikutip dari Antara, menyatakan sejumlah kecil orang mungkin mengalami reaksi tipe hipersensitivitas ringan terhadap monosodium glutamate (MSG) yang dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam sekali makan.
Reaksi dapat bervariasi, mungkin termasuk sakit kepala, mati rasa atau kesemutan, kemerahan, ketegangan otot, dan kelemahan umum. Reaksi-reaksi itu biasanya berlalu dengan cepat dan tidak menghasilkan efek jangka panjang.
Namun, MSG tidak membunuh sel-sel otak dan merusak sistem saraf.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), pada situs resmi merkeka melaporkan, MSG aman dikonsumsi. Gejala reaksi ringan seperti sakit kepala, mati rasa, jantung berdebar terjadi pada sebagian orang yang mengonsumsi lebih dari tiga gram MSG tanpa makanan
Sejalan dengan itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Nurpudji A. Taslim, menyarankan konsumsi MSG masih aman pada 10 mg per kilogram berat badan. Dia juga menyarankan konsumsi makanan yang mengandung glutamat alami sehingga MSG tidak perlu digunakan.
Makanan yang mengandung glutamat alami yaitu keju, susu, jamur, daging sapi, dan ikan. Dengan demikian, unggahan yang mengklaim MSG membunuh sel-sel otak dan merusak sistem saraf merupakan informasi yang tidak lengkap, atau keliru.(dra)