Tak Hanya Sekadar Seks, Ini Fakta Miris Industri Film Porno Jepang
- Pixabay
BANDUNG – Bukan rahasia lagi, jika Jepang adalah salah satu negara yang terkenal paling "rajin" memproduksi film biru atau film porno. Film porno Jepang, secara eksklusif lebih dikenal dengan nama JAV, atau Japan Adults Video. Tak jarang pemain JAV terlihat hidup dengan mewah, bahkan sering terlihat berfoya-foya dan tentunya terkenal.
Namun, dibalik hal-hal tersebut, industri porno ini juga memiliki fakta kelam tersendiri, bahkan bisa dibilang miris. Berikut faktanya:
Banyaknya Perdagangan Perempuan
Hal ini tentu sangat miris. Di seluruh dunia, perdagangan wanita atau manusia tentu adalah illegal dan kriminal tinggi. Tak sedikit wanita yang awalnya ditawari sebagai model atau pragawati, namun malah "dijual" ke industri film panas.
Ini diungkapkan oleh salah satu korban penipuan oleh pihak agenci yang tak bertanggungjawab. Wanita tersebut bernama Kurumin Aroma. Perempuan Jepang tersebut melakukan wawancara dengan The Guardian bahwa ia dipaksa untuk menjadi bintang porno oleh suatu agensi. Ia awalnya ditawari untuk menjadi model. Belakangan akal bulus agensi itu pun diketahui Kurmin ketika ia disodori kontrak dan diancam agar mau beraksi dalam film porno.
Kurumin tentu tak sendiri dan bukan satu-satunya korban. Pada 2016, 100 perempuan mengadu kepada sebuah yayasan bantuan bernama Lighthouse. Yayasan ini berfokus mendukung korban perdagangan manusia itu mengungkapkan bahwa jumlah tersebut meningkat dari 62 laporan yang diterima pada 2015. Bahkan, pada 2014 mereka hanya mendapat 36 laporan.
Semua korban mengaku diancam, biasanya secara hukum dan finansial, jika tak mau berakting dalam film porno. Dikutip dari Japan Times, Shihoko Fujiwara yang merupakan perwakilan dari Lighthouse, berkata: