Benarkah Air Kelapa Ampuh Atasi Keracunan Makanan?

Ilustrasi kelapa
Sumber :
  • Pixabay

Bandung – Air kelapa dinilai sebagai salah satu minuman mujarab dengan berbagai khasiatnya dalam mengatasi banyak keluhan di tubuh, tak terkecuali ketika mengalami keracunan makanan. Meski di dalam air kelapa mengandung bermacam-macam zat baik dan bermanfaat, namun benarkah dapat mengatasi keracunan makanan?

Gelang Ajaib! Xiaomi Smart Band 9 Bisa Pantau Kesehatan 24/7

Keracunan makanan kerap dianggap sepele lantaran dapat diatasi dengan sendirinya. Akan tetapi, pada sebagian kelompok, keracunan makanan ini dapat berakibat fatal, bahkan memicu keguguran pada ibu hamil. 

"Karena ibu hamil, anak kecil, dan lansia mereka adalah orang-orang yang khusus, karena ada risiko kalau kena penyakit bisa fatal. Orangtua biasanya ada banyak penyakit, anak kecil imunitasnya rendah. Ada bakteri juga yang bisa sebabkan keguguran namanya listerisis," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Virly Nanda Muzellina, SpPD- KGEH, dalam acara Hidup Sehat tvOne, Senin 12 September 2022.

Kenapa Banyak Orang Beralih ke Facebook Pro? Ini Kelebihan dan Cara Aktivasinya!

Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan dan sering mengalami keracunan makanan. Di Indonesia, tak sedikit masyarakat yang percaya bahwa air kelapa mampu mengatasi gejala yang disebabkan keracunan makanan lantaran dinilai keampuhannya 'buang racun'. Benarkah?

"Faktanya ada satu bakteri yang bisa dicegah pertumbuhan, bukan sebagai obat, dicegah dengan air kelapa. Mencegah bakteri sigela dengan air kelapa, bukan obati keracunan makanannya," tuturnya.

Wifi Terhubung Tapi Tidak Ada Internet? Segera Lakukan Cara Ini!

Ada pun air kelapa sendiri sejatinya dapat membantu menangani gejala pada pasien keracunan makanan. Pada sebagian pasien keracunan makanan, gejala yang timbul berupa mual, muntah, dan diare sehingga kerap kekurangan cairan. Ini yang sebenarnya dapat diatasi oleh air kelapa.

"Tapi air kelapa bisa tangani pasien dehidrasi tahap awal, karena mengandung cairan isotonik. Bisa bantu tapi tidak obati keracunan makanan," paparnya.

Halaman Selanjutnya
img_title