Ilmuwan: Planet Saturnus Miring Kemungkinan Ditabrak Bulan

Planet Saturnus
Sumber :
  • Earth.com

BANDUNG – Planet Saturnus menjadi miring setelah salah satu bulan menabraknya, menurut sebuah studi baru. Bahkan dalam gambar, jelas ada sesuatu yang aneh pada planet tetangga Bumi itu.

Anda Berkesempatan Dapat Bantuan PKH, Begini Cara Daftar dan Klaimnya

Cincin Saturnus berputar pada sudut sekitar 25 derajat ke orbitnya mengelilingi Matahari. Belum secara jelas diketahui bagaimana kemiringannya, tapi para ilmuwan berpikir itu mungkin ada hubungannya dengan Neptunus, tetangga dekatnya, karena kemiringannya mirip dengan orbitnya.

Sekarang para ilmuwan telah menyebut bahwa keduanya pernah saling sejajar, mengorbit dalam keselarasan yang rapi atau resonansi bersama, mengutip dari situs Independent, Jumat, 16 September 2022.

Begini Penampakan Ammar Zoni saat Bulan Ramadhan di Penjara

Keselarasan itu terlempar pada suatu waktu dalam sejarah, ketika bulan Saturnus menyebabkan kekacauan di antara keduanya, sebuah studi baru menunjukkan.

Saat ini, Saturnus memiliki 83 bulan. Tapi di masa lalu mungkin ada satelit alami tambahan yang sekarang hilang, yang oleh para ilmuwan diberi nama Chrysalis atau yang berarti kepompong.

Buya Yahya Ungkap Tanda-tanda Orang yang dapat Malam Lailatul Qadar

Banyak bulan mengorbit di sekitar Saturnus dan menjaganya tetap sejajar dengan Neptunus, kata para ilmuwan, dengan resonansi halus yang berlangsung selama miliaran tahun.

Sekitar 160 juta tahun yang lalu, Chrysalis keluar dari keselarasan yang rapi dan menyimpang terlalu dekat dengan Saturnus. Bulan terkoyak dan menarik Saturnus menjauh dari Neptunus sehingga keduanya tidak lagi selaras.

Terlebih lagi, cincin Saturnus mungkin terbentuk dari bongkahan Chrysalis yang dipecah. Peristiwa ini membantu menjelaskan dua misteri sekaligus. Chrysalis adalah penyebab kemiringan dan usia cincin sekitar 100 juta tahun, jauh lebih muda dari planet itu sendiri.

"Sama seperti kepompong kupu-kupu, satelit ini lama tidak aktif dan tiba-tiba menjadi aktif, dan cincin-cincin itu muncul," kata Jack Wisdom, profesor ilmu planet di MIT dan penulis utama studi.