Waspada, Kebiasan Ini Bisa Picu Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pixabay

ANDUNG – Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dr. Radityo Prakoso, SpJP (K) mengatakan penyakit jantung kini mulai banyak menyerang anak muda.

Panduan Praktis Mencairkan Bantuan PKH dan BPNT, Tips Lengkap Agar Proses Klaim Berjalan Lancar

Dulu penyakit jantung identik dengan usia tua, trennya kini mulai bergeser dengan meningkatnya usia muda yang mengalami masalah jantung. Bukan tanpa alasan, gaya hidup buruk yang membuat kasus obesitas, darah tinggj, kolesterol tinggi, hingga perokok di usia muda membuat risiko serangan jantung kian besar.

"Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2 persen setiap tahunnya dari tahun 2000 sampai 2016," ucap dokter Radityo, dalam acara virtual Hari Jantung Sedunia 2022, oleh Kementerian Kesehatan.

Panduan Lengkap Cara Mudah Mudah Daftar Bansos Online Melalui Aplikasi Cek Bansos

Salah satu penyakit jantung yang mengalami peningkatan pada usia muda adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh koroner baik akibat deposit kolesterol atau inflamasi (peradangan).

Gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner di usia muda. Masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, berhenti merokok, berhenti makan makanan berlemak, berhenti konsumsi alkohol, dan rajin olah raga minimal 30 menit sehari.

Waspadai 4 Virus Mengintai Saat Musim Hujan: KENALI DAN LINDUNGI DIRI

Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan  penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018.

Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp.7,7 triliun. Untuk mengatasi hal tersebut Kementerian Kesehatan RI lakukan penguatan layanan kesehatan di tingkat primer.

Halaman Selanjutnya
img_title