Awas! Ini 7 Dampak Begadang bagi Kesehatan
- U-Report
BANDUNG – Tak sedikit orang yang mengabaikan dampak begadang bagi kesehatan. Memang, saat ini begadang seolah menjadi hal yang biasa. Mulai dari tuntutan pekerjaan atau hanya sekadar menjalankan gim dan bercengkerama. Meskipun tampak menyenangkan, kebiasaan ini akan menjadi akibat buruk begadang bagi kesehatan. Cukup tidur penting untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Dengan tidur, seluruh organ tubuh akan beristirahat dan beregenerasi.
Keesokan harinya, tubuh akan kembali segar, bugar, dan siap beraktivitas. Namun, kadang kala kita memilih begadang, entah karena pekerjaan ataupun menonton acara favorit. Padahal, keesokan harinya harus kembali beraktivitas. Efek begadang tentu akan mengganggu kegiatan, misalnya mengantuk. Berbagai riset menunjukkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau sering begadang, terutama jika waktu tidur kurang dari 6 jam, bisa membuat daya tahan tubuh melemah.
Hal ini bisa membuat tubuh Anda lebih rentan terkena infeksi bakteri dan virus, termasuk virus Corona penyebab COVID-19. Setelah mengetahui bahwa efek begadang tidak ada yang baik bagi tubuh, kini saatnya Anda berpikir lagi sebelum memutuskan untuk begadang. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur minimal 7 jam setiap harinya.
Jika terlalu sering begadang, ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa saja terjadi. Beberapa di antaranya adalah penurunan daya ingat, berat badan, kehidupan seksual, serta kesehatan. Berikut beberapa dampak begadang bagi kesehatan yang dikutip dari beberapa sumber:
1. Munculnya Penyakit Serius
Seringnya begadang menyebabkan penyakit serius. Penyakit tersebut dapat dialami setelah sekian lama menjalani begadang dengan tingkat kerutinan yang tinggi. Begadang menjadi penyebab sejumlah masalah berbahaya bagi tubuh. Beberapa penyakit yang membahayakan tubuh akibat begadang, antara lain:
- Stroke;
- Diabetes;
- Penyakit jantung;
- Serangan jantung;
- Gagal jantung;
- Peningkatan detak jantung;
- Tekanan darah tinggi;
2. Penuaan Dini
Saat begadang dan kurang tidur, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.
Akibat sering begadang, kulit dan wajah Anda akan menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah pun bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, flek atau bintik-bintik kehitaman di wajah, serta mata bengkak dan muncul lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).
3. Penurunan Fungsi Otak
Efek begadang dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi. Kemampuan memerhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan. Sulit fokus juga kerap dapat menyebabkan kecelakaan saat berkendara atau bekerja.
4. Menurunkan Gairah Seksual
Bahaya begadang bagi tubuh selanjutnya adalah menurunkan gairah seksual. Terlalu sering begadang dapat menurunkan libido serta menurunkan keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Alasannya adalah terlalu banyak energi yang terkuras dan rasa kantuk yang berlebihan. Kondisi ini bukan hanya terjadi pada pria saja, wanita pun memiliki risiko yang sama.
5. Rentan Mengalami Kecelakaan
Rentan mengalami kecelakaan menjadi bahaya begadang bagi tubuh selanjutnya. Kurang tidur akan membuat kamu merasa kantuk pada siang hari. Jika kamu pergi bekerja menggunakan kendaraan pribadi, kecelakaan bisa saja terjadi. Bukan hanya kecelakaan saat pergi bekerja saja, kurang tidur juga dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja.
Hal ini dikarenakan pada saat begadang, tubuh mengeluarkan jumlah hormon kortisol lebih banyak daripada seharusnya. Hormon kortisol atau yang biasa dikenal sebagai hormon stres, akan memecah kolagen-kolagen di kulit lebih dini sehingga kulit akan mengalami penuaan dini. Sayang sekali ya, padahal kolagen ini mempunyai peranan membuat kulit kita lebih elastis dan awet muda.
6. Menimbulkan Gangguan Kesehatan Mental
Selanjutnya, bahaya begadang bagi kesehatan adalah meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental. Menurut sebuah studi di dalam jurnal BMJ Open, tidur dan kesehatan mental memiliki kaitan yang erat. Faktanya, kurang tidur kerap dikaitkan dengan beberapa gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar.
7. Bikin Jantung Berdebar
Pada orang normal, denyut jantung dalam keadaan istirahat berkisar antara 60-100 kali per menit. Denyut jantung yang meningkat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan organ yang membutuhkan oksigen lebih banyak. Jantung berdebar biasanya terjadi pada beberapa keadaan, misalnya dehidrasi, aktivitas fisik meningkat, kurang tidur, serta beberapa penyakit seperti gangguan jantung dan hipertensi.
Pada orang yang kekurangan waktu tidur, waktu istirahat seluruh organ juga akan berkurang. Hal ini mengakibatkan kelelahan pada organ, misalnya otak. Otak sangat penting dalam membantu kita melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari. Seluruh kerja bagian tubuh pun dikendalikan oleh otak. Dalam keadaan normal, otak adalah organ terbesar yang menggunakan persediaan oksigen. Sekitar 20 persen jumlah oksigen tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan otak.
Setelah begadang, otak akan membutuhkan oksigen lebih banyak untuk bekerja normal. Demi memenuhi kebutuhan oksigen di otak dan organ-organ lain yang kelelahan, jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya. Organ-organ akan memberi sinyal kelelahan karena memerlukan oksigen lebih untuk bekerja. Dengan demikian, jantung akan memompa darah lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen seluruh bagian tubuh. Hal itu mengakibatkan denyut jantung akan meningkat dan menyebabkan orang yang mengalaminya mengalami rasa tidak nyaman berupa dada berdebar.(dra)