Kenali Fakta Unik Sejarah Sate Maranggi Khas Purwakarta, Ini Maknanya!

Ilustrasi Sate Maranggi kuliner khas Purwakarta
Sumber :
  • istimewa

"Sate maranggi itu selalu daging, hanya dagingnya saja. Biasanya kan suka ada sate maranggi isinya gajih (lemak) padahal bukan, dan jumlah potongan daging dalam tusukan sate maranggi itu pasti selalu 3 potong, tidak kurang dan tidak lebih," imbuhnya.

Terkuak! Ustadz di Purwakarta Diduga Telah Perkosa Santriwati Sejak 5 Tahun Lalu

Dikatakan Sahdan, tiga potongan daging dalam sate maranggi memiliki makna dan kiasan tersendiri, oleh sebab itu sate maranggi di Purwakarta tidak hanya dianggap sebagai makanan atau kuliner khas daerah.

"Tiga potongan itu mengartikan Tri Tangtu Kahirupan, dimana setiap potongan itu ada makna berbeda," kata dia.

Ponpes Miftahul Huda Purwakarta Dirusak Warga Usai Sang Ustadz Diduga Berbuat Cabul

Arti Tri Tangtu Kahirupan adalah tiga pedoman pasti kehidupan manusia atau masyarakat suku Sunda.

Kata tri atau tilu, artinya tiga dan tangtu artinya pasti atau tentu. Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti.

Pakai Modus Ini, Kyai di Purwakarta Diduga Tega Perkosa 10 Santriwatinya

Tiga falsafah tersebut, yakni, Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana.

Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segala tujuan.

Halaman Selanjutnya
img_title