Anak Sering Dapat Ucapan Pemalas dari Orangtua Ini Dampak Buruknya

Ilustrasi Anak Sering Dapat Label Pemalas dari Orangtua
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Memberikan ucapan negatif pada anak seperti "pemalas" atau "penakut" ternyata memiliki dampak serius pada perkembangan mental mereka. 

Ini Dia Fakta Anak ADHD yang Jarang Diketahui Orang Tua

Ucapan ini tidak hanya membekas di ingatan, tetapi juga membentuk pola pikir dan perilaku anak di masa depan.

Dr. Aisyah Dahlan, Ketua Yayasan Nurani Dunia yang juga seorang praktisi neuparenting skill, dalam kanal YouTube PecintadrAisahDahlanCH menjelaskan Ketika orang tua memberikan ucapan negatif, dampaknya langsung terasa pada sistem saraf anak. "Ucapan itu masuk di memori pengalaman bukan memori ilmu pengetahuan," 

Makan Bergizi Gratis Serentak Mulai Januari 2025 di Berbagai Daerah

Memori pengalaman ini tersimpan lebih dalam dan membekas dibandingkan dengan memori pengetahuan biasa.

Ilustrasi ucapan negatif tidak hanya mempengaruhi pikiran anak

Photo :
  • Pinterest
Gen Z Menolak Kerja Kantoran Orang Tua Masih Bisa Kasih Makan

Efek ucapan negatif semakin parah ketika yang mengucapkannya adalah ibu. Hal ini terjadi karena adanya koneksi sistem saraf yang kuat antara ibu dan anak. 

"Sistem saraf anak sama dengan sistem saraf ibunya," dijelaskan Dr. Aisyah Dahlan dalam diskusi. Dampaknya bisa berlipat ganda ketika label tersebut diucapkan berulang kali.

Ucapan negatif tidak hanya mempengaruhi pikiran anak, tetapi juga berdampak pada fisik mereka.

Ketika anak menerima label negatif, tubuh mereka merespons dengan mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin dari kelenjar adrenal. Hormon-hormon ini seharusnya hanya keluar sedikit untuk menjaga kewaspadaan, bukan dalam jumlah besar karena tekanan emosional.

Dr. Aisyah Dahlan menyampaikan reaksi anak terhadap ucapan negatif bisa muncul dalam dua bentuk yaitu melawan (fight) atau menghindar (flight). "Anak-anak yang dikerasin dia kepengin kayak ular mematok kita ya mefight atau kabur aja," jelas Dr. Aisyah Dahlan. 

Bagi anak-anak kecil, terutama di bawah usia 5 tahun, dampaknya bisa lebih besar. Mereka melihat orangtua seperti raksasa, sehingga ketakutan mereka berlipat ganda.

"Anak TK atau di bawah 5 tahun lihat orang tua itu kayak lihat raksasa makanya ketakutannya dobel-dobel," ujar Dr. Aisyah Dahlan 

Dr. Aisyah Dahlan memberikan solusi dengan menerapkan pola asuh yang lebih positif, seperti parenting profetik yang mengikuti cara Rasulullah. Orang tua juga dianjurkan untuk meminta maaf jika terlanjur memberi label negatif dan membantu anak melepaskan memori-memori negatif yang sudah tertanam.****