5 Cara Mendidik Anak di Era Digital Menurut Pengajar Morning Star Academy

Ilustrasi Anak Terlalu Sering Main HP
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Mendidik anak di era digital membutuhkan pendekatan yang berbeda dari generasi sebelumnya.

5 Tanda Anak Butuh Pola Asuh Modern dari Dokter Spesialis Anak

Ini diungkapkan oleh Nur Hayatna, seorang pengajar di Morning Star Academy, dalam sebuah podcast di MDC Talks.

Pertama, orang tua perlu memahami bahwa rasa hormat harus dibangun, bukan dipaksakan.

Tips Ibu Pekerja Tetap Dirindukan Anak di Tengah Kesibukan

"Respect is earn. Rasa hormat itu didapat dengan kita menunjukkan sikap-sikap yang membuat orang bisa menghormati kita," ujar Nur Hayatna.

Orang tua perlu menunjukkan penghargaan terlebih dahulu kepada anak-anak mereka.

Psikolog Ungkap Cara Tepat Mendidik Anak di Bawah 5 Tahun Tanpa Drama

Kedua, komunikasi terbuka menjadi kunci utama. Anak-anak perlu merasa aman dan diterima untuk bisa terbuka kepada orang tua.

Nur Hayatna menekankan pentingnya menciptakan rasa aman. "Untuk bisa membuat keterbukaan itu kan rasa aman, rasa diterima apapun keadaannya,"

Ketiga, orang tua perlu menjadi teladan.

Ketika melakukan kesalahan, orang tua harus berani mengakui dan meminta maaf. Ini mengajarkan anak tentang kerendahan hati dan tanggung jawab atas tindakan mereka.

 

Ilustrasi quality time

Photo :
  • Pinterest

 

Keempat, quality time sama pentingnya dengan quantity time.

Nur Hayatna menegaskan bahwa kualitas waktu tidak bisa dipisahkan dari kuantitas. Orang tua perlu meluangkan waktu yang cukup untuk membangun hubungan dengan anak-anak mereka.

Kelima, setiap keluarga perlu memiliki nilai-nilai inti (core values) yang jelas.

Nilai-nilai ini bisa mencakup cara berkomunikasi positif, rasa hormat, atau kebiasaan beribadah bersama. Nilai-nilai ini menjadi panduan dalam mendidik anak.

Untuk menghadapi tantangan media digital, orang tua tidak bisa sepenuhnya mengontrol paparan informasi yang diterima anak.

Yang bisa dilakukan adalah membangun kedekatan dan engagement yang kuat.

"Yang enggak mungkin kalah adalah kedekatan, engagement kita present kita," tegas Nur Hayatna.****