Munggahan: Tradisi Sakral Masyarakat Sunda Sebelum Ramadan yang Mulai Berubah

Ilustrasi Munggahan Sebelum Lebaran
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandungTradisi munggahan masih rutin dilakukan oleh masyarakat Sunda menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai momen silaturahmi dan permohonan maaf sebelum menjalankan ibadah puasa.

Ngabuburit Bareng Persib Bandung! Seru-Seruan Pemain Favorit di Summaba

Munggahan berasal dari kata "unggah" dalam bahasa Sunda yang berarti naik atau meningkat. Makna ini melambangkan harapan peningkatan kualitas spiritual menjelang bulan suci.

Di Bandung, Jawa Barat, tradisi munggahan identik dengan makan bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Menu yang disajikan biasanya berupa masakan tradisional Sunda.

Kejar Berkah Ramadan! Bobotoh Diajak Persib Bandung Berdonasi di 10 Hari Terakhir

Hidangan khas munggahan terdiri dari berbagai menu tradisional. Lauk pauk yang biasa disajikan antara lain sambal lalapan, ikan asin, oseng kangkung, tahu, dan tempe.

Namun, tradisi munggahan tidak hanya sekadar makan bersama. Menurut seorang budayawan Sunda, Taufik Faturahman dahulu terdapat rangkaian kegiatan yang lebih lengkap.

Cara Buat Es Campur Ala Bandung yang Cocok untuk Buka Puasa, Begini Resepnya

"Dulu tradisi munggahan meliputi beberapa kegiatan. Ada mandi di sungai, mengirimkan makanan ke orang tua, meminta maaf, hingga ziarah kubur yang dilakukan sehari sebelum puasa Ramadan," jelas Taufik.

Seiring perkembangan zaman, pelaksanaan tradisi munggahan mengalami perubahan. Beberapa ritual tradisional mulai jarang dilakukan, terutama di wilayah perkotaan.

Halaman Selanjutnya
img_title