Studi Ahli: Infeksi Covid-19 Berulang Bisa Gagal Organ dan Mempercepat Kematian

Ilustrasi COVID-19 Subvarian Omicron
Sumber :
  • Pinterest

BANDUNG – Infeksi COVID-19 yang berulang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang parah, termasuk kegagalan organ dan bahkan kematian.

Smartwatch Redmi Watch 5 Lite Hadirkan Kemudahan Komunikasi dan Pelacakan Kesehatan

Sebuah studi baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington dan sistem Perawatan Kesehatan St. Louis Urusan Veteran, menemukan bahwa orang yang terinfeksi virus berkali-kali, maka dua kali lebih cepat merujuk pada kematian dan tiga kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada mereka yang hanya pernah terinfeksi satu kali.

Melansir Nature Medicine, tim juga menemukan bahwa pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih dari satu kali, maka tiga setengah kali lebih mungkin untuk terkena masalah paru-paru, tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi jantung dan 1,6 kali lebih mungkin untuk terkena kondisi di otak.

Panduan Praktis Mencairkan Bantuan PKH dan BPNT, Tips Lengkap Agar Proses Klaim Berjalan Lancar

"Selama beberapa bulan terakhir, ada kondisi tak tergoyahkan di antara orang-orang yang telah memiliki COVID-19 atau vaksinasi dan booster mereka, dan terutama di antara orang-orang yang telah terinfeksi dan juga menerima vaksin; yaitu beberapa orang mulai menyebut orang-orang ini memiliki semacam kekebalan terhadap virus,” kata penulis senior Dr. Ziyad Al-Aly.

Dia melanjutkan: "Tanpa ambiguitas, penelitian kami menunjukkan bahwa seseorang yang terinfeksi kedua, ketiga atau keempat kalinya berkontribusi pada risiko kesehatan tambahan pada fase akut, yang berarti 30 hari pertama setelah infeksi, dan pada bulan-bulan berikutnya, yang berarti fase COVID menyakitkan yang panjang."

Panduan Lengkap Cara Mudah Mudah Daftar Bansos Online Melalui Aplikasi Cek Bansos

Studi ini menganalisis 5,8 juta catatan medis dengan pasien dari semua ras, usia dan jenis kelamin. Mereka termasuk orang-orang yang belum pernah terinfeksi, mereka yang pernah terinfeksi, dan pasien yang mengalami infeksi berulang.

Kelompok terakhir, yaitu orang yang pernah dua atau tiga kali terinfeksi, atau yang terinfeksi lebih dari satu kali. Studi ini memperhitungkan Covid-19 varian Delta dan Omicron.

Halaman Selanjutnya
img_title