Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Kemunduran Demokrasi

Pemilu 2024
Sumber :
  • Istimewa

 

Anies Baswedan Ikut Soroti Melejitnya Suara PSI di Sirekap: Jangan Buat Cacat Pemilu

BANDUNG – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai sistem pemilu proporsional tertutup adalah sebuah kemunduran dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.

Menurut Kang Dedi, sistem pemilu paling ideal untuk mematangkan proses demokrasi di Indonesia adalah proporsional terbuka yang merupakan kompromi antara proporsional tertutup dan distrik.

Gak Perlu Ribet, Begini Cara Mudah Cek DPT Online Lewat HP

“Sistem proporsional terbuka ada dialektika demokrasi yang mencerminkan keterwakilan partai dan masyarakat. Sehingga sistem itu yang ideal dalam proses pematangan demokrasi di Indonesia sehingga kita akan masuk pada pematangan politik menuju sistem distrik murni,” ujar Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Rabu 4 Januari 2023.

Sebaliknya, untuk wacana kembali ke sistem proporsional tertutup justru merupakan sebuah kemunduran dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.

Cara Gampang Cek Daftar Pemilih Tetap 2024 Lewat Google

Dedi Mulyadi dan Suroso

Photo :
  • Istimewa

“Wacana kembali ke sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran dalam kedewasaan kemunduran berdemokrasi sehingga publik kehilangan keterwakilannya dan partai memiliki otorisasi menentukan anggota legislatif berdasarkan kehendak pimpinan partainya. Sehingga oligarki politik akan tumbuh dengan kuat dalam sistem proporsional tertutup,” ucapnya.

Hal tersebut, kata Kang Dedi, berimplikasi pada minat masyarakat untuk datang ke TPS akan mengalami penurunan tajam. Sebab masyarakat merasa kehilangan keterwakilannya.

“Bahkan dalam pemilu yang digabung antara pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, orang memiliki kecenderungan memilih presiden saja tanpa memilih legislatif,” kata politisi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu. (bdg)