Kapolres Mabar Diduga Siksa Bripka Samsul karena Sering Lakukan Pelanggaran

Bripka Samsul dirawat usai diduga dianiaya Kapolres Manggarai Barat
Sumber :
  • tvOneNews

Bandung – Setelah dugaan penyiksaan kepada anak buahnya yang bernama Bripka Samsul Rijal terungkap, Kapolres Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur, AKBP Felli Hermanto belum mau berkomentar.

Ini Alasan Polisi Belum Sidang Siskaeee Soal Kasus Film Porno

Kapolres Mabar malah memilih memandatkan hak klarifikasinya melalui Wakapolres Mabar, Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar.

Saat wartawan menunggu AKBP Felli dan Kapolda NTT Irjen Pol Joanis Asadoma usai rapat kesiapan pengamanan Asean Summit 2023, mereka sempat dihadang.

Siskaeee Tak Kunjung Disidang, Polisi Beri Penjelasan

Dalam kesempatan itu, Kompol Sepuh menuduh Bripka Samsul sebagai pihak yang salah.

“Menghadapi Asean Summit ini, tentunya pimpinan menginginkan semua anggota memiliki kesiapsiagaan, rasa awas dan selalu waspada. Ditambah lagi hari ini ada pengecekan persiapan pengaman Asean Summit oleh Bapak Kapolda NTT,” ungkap Kompol Sepuh dilansir dari VIVA, Jum'at (27/01/2023).

Siskaeee Belum Juga Disidang Soal Kasus Film Porno, Polisi Bilang Begini

Wakapolres Mabar, Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar

Photo :
  • tvOneNews

Dia mengatakan, untuk mengecek kesiapsiagaan anggota, pimpinan secara rutin melakukan patroli ke setiap satuan termasuk anggota piket di penjagaan. Dalam pengecekan itu kata dia, didapatilah Bripka Samsul Risal tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang saat itu datang ke pos pelayanan.

"Tadi pagi, Bapak Kapolres mengecek kesiap-siagaan anggota, ditemukan ada beberapa anggota yang tidak disiplin salah satunya yang bersangkutan (Bripka Samsul) sehingga pimpinan melakukan pembinaan,” ujar Kompol Sepuh.

“Pembinaan itu sifatnya untuk mengingatkan anggota, agar disiplin dan selalu siap siaga dalam melaksanakan tugas,” sambungnya. 

Menurut Kompol Sepuh, Bripka Samsul Risal  sering melakukan pelanggaran. Bahkan, kata dia, Bripka Samsul sedang menghadapi sidang kode etik atas pelanggaran yang dilakukannya. Perwira satu melati itu juga membantah pemberitaan yang menyebut penganiayaan itu dipicu karena air tidak jalan di rumah jabatan kapolres.

“Tidak benar masalah air itu. Itu dia ada pelanggaran,” pungkasnya.

Diketahui, pembinaan yang dimaksud adalah tanggung jawab pimpinan kepada seluruh anggota, agar menjadi anggota Polri yang lebih baik.