Bak Firasat, Selvi Sempat Lakukan Hal Ini Sebelum Tragedi Maut Sedan Audi

Mahasiswi di Cianjur jadi korban tabrak lari
Sumber :
  • Ist

BANDUNG – Ibunda Selvi Amalia Nuraeni tak menyangka jika anaknya tersebut akan meninggalkan dirinya untuk selamanya. Diketahui, Selvi merupakan mahasiswi yang menjadi korban tragedi maut sedan Audi A6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat Telan Belasan Korban Jiwa

Sang ibu menceritakan jika sehari sebelum kejadian ada hal aneh yang nampak dari Selvi. Bak firasat, Kala itu ia salat magrib di kamar anaknya tersebut.

Hal itu ia ceritakan di hadapan Kang Dedi Mulyadi yang berkunjung ke rumahnya di Cianjur.

Update Terbaru Korban Selamat dan Meninggal dalam Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok

"Terakhir ketemu itu pas Salat Magrib di kamar teteh. Waktu itu raut wajahnya berbeda," ucap sang ibu.

Di mata sang ibu, Selvi merupakan anak yang aktif sejak sekolah. Selain dalam pendidikan, Selvi pun aktif dalam organisasi. "Aktif di kampus dan aktif di HIPMI juga, himpunan pengusaha muda," katanya.

3 Pelaku Baru Penganiayaan Taruna STIP Terungkap, Peran Masing-Masing Dibongkar

Bahkan pada pekan ini seharusnya korban akan membuka tempat makan angkringan baru di pusat kota Cianjur bersama temannya.

"Sebelum kejadian juga teteh (Selvi) lagi live IG belajar masak steak ayam," ucapnya.

Kang Dedi bertemu dengan ibu dan adik korban sedan Audi

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu, Silva yang tak lain adik sekaligus kembaran korban mengatakan jika Selvi merupakan mahasiswi dari jurusan hukum di kampus yang sama seperti dirinya.

"Teteh jurusan hukum kalau saya jurusan teknik. Sama-sama si Universitas Surya Kencana," ujar Silva.

Selama ini Selvi tinggal bersama tantenya di Rawa Bango yang dekat dengan kampus. Sementara Silva tinggal menemani kedua orangtuanya di rumah sendiri.

Saat kejadian Selvi mengendarai motor dari rumah tantenya menuju arah Cianjur kota. Di perjalanan Selvi ditabrak oleh sedan Audi hitam yang melaju dari berlawanan arah Bandung.

"Kondisinya ditabrak posisi motor di kiri, teteh ke kanan terpental kemudian kepalanya terbentur masih pakai helm. Lukanya (kepala) terlindas," katanya.

Hingga kini Silva masih belum bisa melupakan tragedi maut tersebut. Ia mengaku masih sering kepikiran bahkan menangis jika teringat sosok kakaknya.

"Tidak ada firasat apa-apa, tapi ada yang berbeda karena sebelumnya titip pesan supaya saya belajar lebih baik. Itu gak seperti biasanya," ucapnya.

Sementara itu Kang Dedi Mulyadi bersyukur pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mematuhi aturan terutama tak sembarang masuk dalam rangkaian rombongan pengawalan.

"Semoga almarhumah mendapat kemuliaan di alam akhirat dan masalah secara hukum harus tuntas," pungkas Kang Dedi Mulyadi.