Selain Minta Intip Saat Berhubungan Badan, Ibu di Jambi Nyuruh Anak-anak Nonton Film Porno
- tvOneNews
Viva Bandung – Seorang ibu muda berinesial Y di Jambi mencabuli belasan anak-anak yang bermain PlayStation (PS) di rumahnya di kawasan Alam Barajo, Kecematan Alam Barajo, Kota Jambi.
Aksi pencabulan tersebut dilakukan Y dengan cara anak-anak diminta untuk melihat pelaku saat berhubungan badan dengan suaminya dari sebuah lubang atau celah jendela rumahnya.
Setelah pelaku berhubungan badan dengan suaminya, pelaku menghampiri anak-anak menyuruh memegang payudara hingga kemaluannya. Selain itu, belasan anak-anak disuruh menonton film porno juga oleh wanita berusia 25 tahun itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh VIVA Bandung, total korban pelecehan seksual ibu muda itu berjumlah 17 bocah, yang terdiri dari 7 perempuan dan 10 laki-laki.
"Anak saya bersama korban anak lainnya disuruh menonton dewasa dan pelaku juga menyuruh korban mengintip dari luar melalui celah di jendela saat pelaku berhubungan intim dengan suaminya," ujar Ayah dari salah satu korban inisial E, dilansir dari VIVA, Selasa (07/02/2023).
Dijelaskan, kekerasan seksual yang dilakukan Y terjadi berulang kali, sehingga sang Ayah dari salah satu korban itu melapor ke Polda Jambi.
"Jadi, Y diketahui membuka bisnis rental PlayStation dengan memanfaatkan itu, wanita mendekati korban," jelasnya.
Sebelumnya, pihak Polda Jambi sudah melakukan penahanan terhadap Y, pada Sabtu, (5/2/2023) malam.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta saat di temui awak media di Mapolda Jambi.
"Sampai dengan hari ini, kami sudah melakukan penahan terhadap tersangka, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, dan juga koordinasi dengan UPTD PPA Provinsi Jambi," kata Kombes Pol Andri Ananta.
Kombes Pol Andri Ananta juga menyebutkan gelar perkara dan penahanan terhadap Y telah dilaksanakan sejak Sabtu (5/2/2023)
Kemudian, saat disinggung jumlah korban pelecehan tersebut. Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengakatakan, sampai saat ini jumlahnya masih 11 anak.
"Korban masih sebelas anak yang masih diambil keterangannya yang juga didampingi oleh orang tuanya dan juga diobservasi," jelasnya.
Akan tetapi, ia katakan, kasus ini masih berkembang, karena korbanya tidak hanya sebelas anak saja, melainkan lebih dari sebelas anak.
"Karena kita sudah mendapatkan informasi dari beberapa orang tua korban, yang menyatakan ada korban lainnya," ujar Andri Anantra.